(Vibiznews – Forex) – Dollar tergelincir ke level terendah empat minggunya terhadap sekeranjang mata uang pada perdagangan hari Kamis ini (28/12), tertekan oleh penurunan baru-baru ini pada yields dari obligasi-10 tahun pemerintah AS. Sementara itu volatilitas bitcoin berada di bawah tekanan baru setelah penurunan 30 persen dalam waktu kurang dari dua minggu.
Indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap keranjang dari enam mata uang utama dunia, turun setengah persen pada hari Kamis ke level terlemah sejak 1 Desember.
Mengutip dari Reuters (28/12), mata uang AS telah turun lebih dari 9 persen tahun ini, menempatkannya di jalur penurunan tahunan terbesarnya sejak tahun 2003. Dollar telah mengawali tahun ini pada level tinggi, mencapai level terkuatnya dalam 14 tahun dengan harapan bahwa presiden AS Donald Trump akan menerapkan kebijakan yang pro-pertumbuhan dan pro-inflasi.
Namun kemudian dollar merosot oleh kekhawatiran pasar bahwa Trump tidak akan berhasil mendorong kebijakan tersebut, serta karena bank sentral negara-negara lain telah bergerak pada pengetatan moneter mereka, mengurangi perbedaan selisih bunga antara Federal Reserve AS dan bank sentral lainnya.
DPR AS yang dikuasai Partai Republik telah memberikan persetujuan final pada bulan ini untuk perombakan terbesar sistem pajak AS dalam 30 tahun terakhir, yang memberi tenaga bagi dollar, namun pasar tidak yakin bahwa reformasi pajak akan segera menaikkan kepercayaan konsumen.
Imbal hasil U.S. 10-year Treasury bertahan di 2,437 persen jatuh pada hari Rabu, penurunan harian terbesarnya dalam hampir empat bulan.
Analis Vibiznews melihat indeks dollar ini mengarah kepada level support di 92,50, yang mungkin dapat tersentuh sebelum libur Tahun Baru ini.
Analyst: J. John
Editor: J. John