(Vibiznews – Commodity) Harga emas mencapai tertinggi 3 bulan pada hari Selasa (02/01) di sesi Asia, didukung oleh aksi beli teknis setelah logam mulia tersebut menembus resistance kuat pekan lalu.
Harga emas spot LLG naik 0,26 persen menjadi $ 1,305.96 per ons, dan telah mencapai level tertinggi sejak 26 September di $ 1,307.63 di awal sesi.
Emas mendapat keuntungan dari momentum yang didorong secara teknis setelah ditutup di atas rata-rata pergerakan 100 hari minggu lalu dan menembus resistance kuat di $ 1.300 pada hari Jumat.
Harga Emas berjangka A.S. beringsut turun 0,2 persen menjadi $ 1,307.20 per ons.
Spot emas naik 13 persen tahun lalu untuk menandai tahun terbaiknya sejak 2010.
Keuntungan emas bertepatan dengan turunnya dolar AS, meluncur menuju tahun terburuk sejak 2003 pekan lalu, dirusak oleh ketegangan seputar Korea Utara, skandal Rusia seputar kampanye pemilihan Presiden AS Donald Trump, dan inflasi A.S. yang terus-menerus rendah.
Dolar tetap tidak disukai sehingga mencapai titik terendah tiga bulan terhadap sekeranjang mata uang pada hari Jumat. Itu membawa kerugiannya pada 2017 menjadi 9,8 persen, kinerjanya buruk sejak 2003.
Sebuah rally harga emas ke level tertinggi dalam sebulan dan liburan akhir tahun mengurangi permintaan di seluruh Asia pekan lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak positif jika pelemahan dolr AS berlanjut. Namun perlu diwaspadai aksi profit taking. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,308-$ 1,1310, namun jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,304-$ 1,302.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center