(Vibiznews – Index) Bursa Saham A.S. memulai tahun baru dengan rekor tinggi pada akhir perdagangan Rabu dinihari (03/01).
Indeks S & P 500 naik 0,8 persen menjadi ditutup pada 2.695,79, mencatat rekor intraday dan penutupan, dengan discretionary konsumen, bahan energi dan teknologi meningkat lebih dari 1 persen.
Indeks Nasdaq menguat 1,5 persen menjadi 7.006,90, juga mencapai rekor tertinggi. Indeks juga ditutup di atas 7.000 untuk pertama kalinya.
Indeks Dow Jones naik 104,79 poin menjadi berakhir pada 24.824,01, dengan saham Disney naik 4 persen.
Analis menyatakan dengan data ekonomi yang kuat, investor bertaruh bahwa pertumbuhan ekonomi AS akan menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang kuat.
Ekuitas memiliki tahun kemenangan di tahun 2017, dengan tiga indeks utama mencatat harga tertinggi sepanjang masa. S & P 500, Dow dan Nasdaq masing-masing naik 19,4 persen, 25,1 persen dan 28,2 persen.
Bursa Saham mendapat dorongan tahun lalu dari pertumbuhan pendapatan perusahaan yang kuat, data ekonomi yang solid dan ekspektasi pajak perusahaan yang rendah.
Bulan lalu, Presiden Donald Trump menandatangani sebuah RUU yang mengurangi tingkat pajak perusahaan di A.S. menjadi 21 persen dari 35 persen. Beberapa perusahaan mengumumkan bahwa mereka memberikan bonus kepada karyawan mereka setelah Trump menandatangani undang-undang tersebut.
Bursa meningkat secara luas di A.S. pada hari Selasa, namun rekan-rekan Eropa mereka tertinggal. Indeks Stoxx 600 – yang melacak saham Eropa – turun 0,2 persen.
Saham Disney naik setelah Macquarie menaikkannya agar lebih baik dari netral.
Sementara itu, saham Target naik 3,6 persen setelah analis Loup Ventures, Gene Munster memperkirakan peritel tersebut akan dibeli oleh Amazon.
Di data depan, PMI manufaktur IHS naik menjadi 55,1 pada Desember, menandai pertumbuhan terkuat di sektor ini sejak Maret 2015.
Investor juga melihat ke depan untuk rilis laporan pekerjaan Desember pada hari Jumat. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ekonomi A.S. telah menambah 188.000 pekerjaan bulan lalu.
Malam nanti akan dirilis data ISM Manufacturing PMI Desember AS yang diindikasikan sedikit menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street akan bergerak lemah jika data ISM Manufacturing PMI terealisir melemah. Prospek lemah juga bisa terjadi dengan adanya aksi profit taking setelah bursa Wall Street cetak rekor tinggi.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center