(Vibiznews – Commodity) Harga Emas mencapai level tertingginya sejak akhir September pada akhir perdagagan Rabu dinihari (03/01), memperpanjang reli akhir tahun yang dimana emas naik 4,4 persen dalam tiga minggu terakhir 2017, terbantu mundurnya dolar AS yang mendorong harga di atas $ 1.310 per ons.
Dolar yang melemah, yang mencatat penurunan tahunan terbesar sejak 2003 tahun lalu, membantu mengangkat emas lebih dari 13 persen pada 2017. Logam tersebut melonjak $ 55 per ons dalam tiga minggu terakhir tahun ini saja.
Harga emas spot LLG naik 0,76 persen pada $ 1,312.36 per ons, sedangkan harga emas berjangka A.S. untuk pengiriman Februari naik 0,39 persen pada $ 1,314.40 per ons.
Kelemahan dolar lebih lanjut bisa mendukung emas dalam waktu dekat. Mata uang A.S. tergelincir ke level terendah empat bulan terhadap euro pada hari Selasa karena optimisme mengenai gambaran ekonomi yang cerah di zona Eropa.
Emas mendapat keuntungan dari kekuatan teknis setelah ditutup di atas rata-rata pergerakan 200 hari dan 100 hari selama dua minggu terakhir dan menembus resistance psikologis utama di $ 1.300 pada hari Jumat, kata analis dan pedagang.
Indeks kekuatan relatif 14 hari Spot emas (RSI) menyentuh level 72,54 pada hari Selasa, tertinggi sejak September 2017. RSI di atas 70 mengindikasikan komoditas mengalami overbought.
Di antara logam mulia lainnya, perak spot naik 1,25 persen pada 17.158.
Platinum spot naik 1,77 persen lebih tinggi pada $ 942,10. Palladium mencapai $ 1.091,50, naik 2,88 persen, melebihi level sebelumnya di $ 1.077 pada bulan Januari 2001. Ini adalah logam yang menonjol di antara logam mulia utama tahun lalu, meningkat 56 persen untuk mencapai serangkaian tertinggi multi tahun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak positif jika pelemahan dolr AS berlanjut. Namun perlu diwaspadai aksi profit taking. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,314-$ 1,316, namun jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,310-$ 1,308.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center
