Dolar AS Merosot; Tiongkok Hentikan Pembelian Treasury AS

614

(Vibiznews – Forex) Dolar AS merosot pada hari Rabu setelah sebuah laporan bahwa Tiongkok siap untuk memperlambat atau menghentikan pembelian treasury A.S., dengan dolar AS membukukan penurunan satu hari terbesar terhadap yen Jepang dalam hampir delapan bulan.

Pejabat yang meninjau kepemilikan valuta asing Tiongkok merekomendasikan perlambatan atau penghentian pembelian Treasuries A.S., Bloomberg News melaporkan, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah ini.

Dolar telah berada di belakang sebelum laporan berita sebagai langkah Bank of Japan untuk memangkas pembelian obligasi pemerintah bertanggal lama (JGB) awal pekan ini yang bergema di pasar mata uang.

Kerugian terbesar dolar terhadap yen Jepang, turun lebih dari 1,08 persen menjadi 111,42.

Terhadap sekeranjang mata uang, dolar turun 0,37 persen.

Penurunan Rabu terhadap yen mengikuti penurunan 0,5 persen pada hari Selasa ketika bank sentral Jepang mengurangi jumlah pembelian JGB dalam operasi pembelian biasa.

Dolar telah mengalami awal yang panas hingga tahun ini setelah melemah sekitar 10 persen terhadap sekeranjang mata uang utama tahun lalu karena prospek ekonomi di bagian lain dunia, khususnya Eropa, meningkat, sementara harapan akan mendorong pertumbuhan AS dari dalam negeri reformasi pajak gagal

Kelemahan dolar juga menggarisbawahi kerentanan dolar AS terhadap pergerakan bank sentral lainnya terhadap normalisasi kebijakan moneter, sebuah fitur tahun 2017 yang terus membebani dolar pada minggu-minggu pembukaan tahun ini.

Dua kenaikan suku bunga A.S. tahun ini dibanderol namun pasar baru mulai melakukan pengetatan oleh bank sentral lainnya.

Para pedagang mengutip laporan tentang minat Tiongkok terhadap obligasi A.S. untuk kenaikan baru dalam hasil Treasury A.S. selama perdagangan Eropa, dengan imbal hasil obligasi pemerintah A.S. naik ke level tertinggi baru 10 bulan di 2,593 persen.

Langkah Bank of Japan untuk memangkas pembelian JGB di sesi sebelumnya memicu spekulasi bahwa akan memudahkan stimulus moneternya yang masif.

Selain itu, posisi pasar pada yen Jepang telah sangat pendek karena investor telah menggenjot penggunaannya sebagai mata uang pendanaan dalam beberapa bulan terakhir untuk membeli hutang dengan yield yang relatif lebih tinggi di Amerika Serikat dan tempat lain.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS akan bergerak lemah setelah Tiongkok menghentikan pembelian obligasi AS.

Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here