(Vibiznews – Index) Indeks Dow Jones naik ke level tertinggi sepanjang masa pada akhir perdagangan Jumat dinihari (12/01) karena investor yakin pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Indeks naik 205,60 poin menjadi 25,574.73, mencapai rekor penutupan, dengan Boeing sebagai kontributor kenaikan terbesar. Boeing adalah salah satu perusahaan yang paling banyak mendapatkan keuntungan jika pertumbuhan ekonomi meningkat.
Indeks Nasdaq juga mencapai rekor tertinggi, naik 0,8 persen menjadi 7.211,78, karena saham Apple naik 0,6 persen.
Indeks S & P 500 naik 0,7 persen menjadi berakhir di 2.767,56 dan mencapai titik tertinggi sepanjang masa, dengan sektor energi melonjak didukung oleh kenaikan harga minyak.
Rata-rata indeks utama rebound dari kerugian yang diposting di sesi sebelumnya. Indeks S & P 500 dan Nasdaq mengakhiri kemenangan beruntun enam hari pada hari Rabu. Investor cemas atas kemungkinan Tiongkok menghentikan pembelian obligasi Treasury dan A.S. menarik diri dari NAFTA.
Delta Air Lines melaporkan laba yang disesuaikan yang melampaui ekspektasi analis, membuat saham perusahaan naik 4,8 persen lebih tinggi. Homebuilder KB Home juga membukukan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan; saham naik 12,3 persen.
BlackRock, J.P. Morgan Chase dan Wells Fargo semuanya dijadwalkan untuk melapor pada hari Jumat. Penghasilan diperkirakan tumbuh 10,6 persen selama kuartal keempat, menurut S & P Capital IQ.
Analis dan investor akan mencari petunjuk tentang bagaimana perubahan terbaru pada undang-undang pajak A.S. akan berdampak pada setiap perusahaan. Presiden Donald Trump menandatangani sebuah RUU bulan lalu yang memangkas tarif pajak perusahaan menjadi 21 persen dari 35 persen.
Dalam berita ekonomi, harga produsen A.S. turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun. Imbal hasil Treasury dikupas menyusul rilis data, namun imbal hasil 10 tahun tetap mendekati tingkat tertinggi sejak Maret.
Malam nanti akan dirilis data Inflation Rate Desember dan Retail Sales Desember AS, yang keduanya diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street akan bergerak lemah jika data ekonomi AS terealisir menurun.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center