(Vibiznews – Commodity) Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Rabu dinihari (17/01) ditutup naik. Penguatan harga kakao terpicu aksi beli dan tanda-tanda pulihnya permintaan.
Pada hari Senin, data menunjukkan penggilingan Eropa naik ke rekor untuk kuartal keempat dalam kumpulan data yang akan kembali ke tahun 1999.
Namun, dealer mengatakan pasar berhati-hati di tengah tanda-tanda tahun lain produksi kuat di perkebunan terbesar Pantai Gading.
Pasar sekarang sedang menunggu angka dari Amerika Utara dan Asia, yang akan keluar pada hari Kamis. Dealer mengantisipasi kenaikan 1-3 persen di Amerika Utara dan setidaknya kenaikan 5 persen di Asia.
Di akhir perdagangan dinihari tadi, harga kakao berjangka kontrak Maret 2018 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan kenaikan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 18 dollar atau 0,94 persen pada posisi 1.932 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data Produksi Industri Desember dan Produksi Manufaktur Desember AS, yang keduanya diperkirakan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika penguatan dolar AS terjadi. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 1.880 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.830 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 1.980 dollar dan 2.030 dollar.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center