(Vibiznews – Commodity) – Harga emas spot tergelincir pada perdagangan hari Selasa (30/01), memperpanjang kekalahan pada sesi hari keduanya, karena dollar yang menguat terhadap sekeranjang mata uang dan naiknya imbal hasil obligasi AS.
Spot emas turun 0,1 persen pada $1,335.75 per ounce pada Selasa siang WIB. Emas turun 0,7 persen pada perdagangan Senin kemarin. Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Februari turun 0,2 persen menjadi $ 1,337.60 per ounce.
Mengutip CNBC (30/01), harga emas telah meningkat hampir 3 persen sepanjang bulan ini, terutama oleh pelemahan dollar. Greenback mencatat penurunan mingguan keenam berturut-turutnya pekan lalu, mencapai level terendah tiga tahun pada hari Jumat. Kenaikan dollar telah membuat harga logam mulia melemah pada hari Senin.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, naik 0,1 persen menjadi 89,45.
Yields dari Treasury AS dilaporkan naik ke level tertinggi lebih dari tiga tahunnya pada hari Senin setelah komentar dari pejabat Bank Sentral Eropa menambah harapan bahwa bank sentral secara global akan mengurangi stimulus karena prospek ekonomi Eropa yang membaik.
Analis Vibiznews melihat kalau koreksi harga emas berlanjut akan menuju level support di $1,323.84, sementara bila rebound akan menuju ke level $1,365.63.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia kalau koreksi harga emas berlanjut akan menuju level support di $1,323.84 dan $1,307.80. Sedangkan bila rebound akan menuju ke level $1,365.63 dan level $1.1374.
Di dalam negeri, harga emas spot dalam rupiah naik ke Rp576.338 per gram-nya dibandingkan Rp572.136 pada perdagangan pasar sebelumnya. Sementara itu, harga emas ANTAM terpantau turun Rp3.000 ke level harga Rp633.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Senin kemarin di Rp636.000.
Alfred Pakasi, MP Vibiz Consulting
Editor: J. John
