(Vibiznews – Commodity) – Produksi minyak kelapa sawit di Indonesia mungkin akan naik ke rekor tahun ini karena cuaca basah yang mendukung meningkatkan hasil panen di wilayah penanam dunia ini.
Output akan meningkat 10 persen pada 2018, Togar Sitanggang, sekretaris jenderal Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia, mengatakan pada hari Selasa, tanpa memberikan perkiraan yang lebih spesifik. Produksi naik sekitar 18 persen tahun lalu, menjadi rekor 38,2 juta metrik ton. Total produksi, termasuk minyak inti sawit, meningkat menjadi 42 juta ton dari 35,6 juta ton pada 2016.
Minyak kelapa sawit, yang digunakan dalam segala hal mulai dari coklat hingga shampo, merosot 19 persen pada 2017 saat persediaan meningkat dan India menaikkan bea masuk, membatasi pembelian oleh pembeli terbesar di dunia. Harga minyak kelapa sawit di bursa berjangka turun tipis tahun ini karena kekhawatiran tentang kenaikan stok sementara permintaan yang lemah tetap ada.
Wilayah Indonesia juga akan diuntungkan dengan datangnya La Nina, yang dapat membantu meningkatkan produktivitas, kata Sitanggang. Pemilu daerah juga dapat membantu meningkatkan konsumsi domestik karena partai politik akan mengadakan pertemuan yang mencakup makanan, katanya.
Cadangan minyak kelapa sawit Indonesia mencapai 4,02 juta ton pada Desember, demikian data yang dikeluarkan oleh Gapki, lebih tinggi dibandingkan estimasi pengamat, yang berada di 3,4 juta ton. Ekspor tahunan meningkat 23 persen menjadi 31,05 juta ton tahun lalu.
Pasokan minyak kelapa sawit ke pasar dunia akan meningkat antara 5 juta sampai 6 juta ton tahun ini, menurut Ketua LMC International Ltd. James Fry , yang memperkirakan produksi Indonesia mencapai 40 juta ton dan produksi Malaysia mencapai lebih dari 21 juta ton. Thomas Mielke, direktur eksekutif di Oil World yang berbasis di Hamburg, mengatakan bahwa produksi minyak sawit dunia akan meningkat sekitar 2,6 juta ton menjadi 70,1 juta ton.
Selasti Panjaitan/VMN/VBN/CP Stocks, Forex, Commodity and Stock Index/Vibiz Consulting
Editor : Asido Situmorang
