Harga minyak mentah kembali tertekan pada perdagangan hari Rabu (7/02) sesi Eropa setelah sempat perdagangan sesi Asia naik dari posisi harga terendah 2 minggu. Harga emas pada sesi Asia naik terangkat oleh sebuah laporan bahwa persediaan minyak mentah AS turun pekan lalu, namun terpukul kembali oleh ekspektasi pasar terhadap proyeksi EIA akan produksi minyak mentah AS yang telah meningkat.
Kini harga minyak mentah WTI turun di posisi $ 63,10 per barel, anjlok 49 sen dari harga pembukaan pasar sesi Asia $63,59 per barel. Harga minyak mentah WTI sempat naik ke posisi $63,88 per barel, demikian juga harga minyak mentah Brent.
Kenaikan harga minyak mentah sesi Asia karena sebuah laporan oleh American Petroleum Institute (API) yang mengatakan bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebesar 1,1 juta barel dalam minggu sampai 2 Februari menjadi 418,4 juta barel. Namun EIA menyatakan produksi minyak mentah AS telah meningkat 18% hingga bulan kedua tahun ini. EIA proyeksikan tahun 2018 produksi minyak mentah AS 10,59 juta barel per hari dan tahun 2019 11,18 juta barel per hari.
Pasar begitu pesimis dengan kenaikan produksi minyak mentah AS tersebut dikarenakan berkurangnya pembeli dan kondisi pasar keuangan global. Posisi dollar AS yang lebih tinggi akan membuat harga minyak mentah jatuh.
Untuk perdagangan selanjutnya masih terdapat sentimen positif yang dapat mengangkat kembali harga minyak mentah yaitu laporan dari EIA pada sesi Amerika. EIA akan mengumumkan pasokan minyak mentah AS yang diperkirakan akan menurun seperti yang dilaporkan API.
Jul Allens/VMN/VBN/Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Joel H
