(Vibiznews – Commodity) – Harga kedelai AS masih berada di posisi harga tertinggi dalam 7 bulan akhiri perdagangan pasar komoditi internasional hari Kamis yang berakhir Jumat pagi (16/02), sentimen positif masih didapat dari pelemahan nilai mata uang dollar AS di pasar forex dan juga laporan dari Brasil.
Buenos Aires Grains merupakan pasar kedelai terbesar di Brasil menyatakan kondisi 56% produksi kedelai Brasil semakin buruk dari kondisi buruk sebelumnya. Hal tersebut dipicu panen yang tertunda pasca kondisi cuaca kering yang menjadi problem bagi tanaman kedelai.
Lalu ada juga laporan dari USDA dan NOPA, USDA mengatakan bahwa ekspor kedelai Amerika pekan lalu hanya 640.362 MT yang turun 28% dari periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya NOPA melaporkan ekspor biji kedelai hancur pada bulan Januari hanya 163,1 juta MT yang masih lebih rendah dari harapan dan ekspor periode sebelumnya.
Harga soybean berjangka untuk kontrak paling banyak diperdagangkan yaitu pengiriman bulan Maret di CBOT akhir perdagangan 15 Februari Jumat pagi (16/02) naik 7 sen dolar ke $10,24-2 per bushel dari akhir perdagangan sebelumnya di $10.17-2 per bushel. Harga tersebut merupakan harga tertinggi sejak perdagangan 28 Juli 2017 pada posisi $10.25.
Namun untuk harga minyak kedelai atau soybean oil alami penurunan setelah perdagangan sebelumnya di tutup kuat pada harga $3,18-0 per MT. Harga soybean oil kontrak bulan Maret anjlok ke $3,17-0 per MT.
Analis Vibiznews melihat harga komoditas soybeans masih berpotensi naik lagi oleh sentimen cuaca di kawasan Amerika Selatan dan laporan ekspor mingguan Amerika Serikat. Untuk perdagangan hari ini, soybeans akan bergerak di kisaran resisten 1025-1026, dan jika terjadi koreksi akan ke kisaran support 1021-1020.
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang