(Vibiznews – Forex) Dolar AS naik tipis terhadap sekeranjang mata uang utama pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (24/02), memperpanjang pemulihan dari titik terendah tiga tahun pekan lalu, terpicu optimisme Federal Reserve A.S. akan lebih agresif menaikkan suku bunga.
Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,17 persen pada 89,89. Indeks mencapai titik terendah tiga tahun di 88.253 pada 16 Februari.
Meningkatnya imbal hasil Treasury, dan beberapa risalah dari pertemuan tingkat suku bunga Fed bulan Januari yang menawarkan nada yang relatif optimis mendorong indeks tersebut mencatat kenaikan 0,9 persen minggu ini.
Pidato pertama semi-tahunan ketua Federal Reserve AS Jerome Powell kepada Kongres pada hari Selasa akan diawasi untuk mendapatkan update mengenai perkiraan ekonomi bank sentral.
Pada hari Jumat, komentar dari sejumlah pembicara Fed, termasuk Presiden Fed New York William Dudley, dan Loretta Mester dari Cleveland Fed dan rekan mereka di San Francisco, John Williams, semua anggota komite penetapan tingkat suku bunga tahun ini, dapat memberikan masukan bagi pertimbangan The Fed terhadap kebijakan moneter.
Euro beringsut lebih rendah terhadap dolar, tertekan oleh dolar AS yang lebih kuat dan oleh kehati-hatian investor menjelang hasil pemilihan umum Italia pada 4 Maret. Itu terakhir turun 0,29 persen pada 1,2293.
Sebuah jajak pendapat Sosial Demokrat Jerman terhadap anggotanya untuk bergabung dengan pemerintah koalisi lain dengan konservatif Kanselir Angela Merkels juga diperhatikan hari itu, dua peristiwa risiko politik besar untuk pasar.
Dolar Australia dan Selandia Baru tergelincir karena investor bertaruh suku bunga di kedua negara akan tetap berada pada rekor terendah sementara Amerika Serikat terus memperketat kebijakan.
Dolar Kanada naik tipis terhadap mitra AS yang lebih kuat setelah data menunjukkan inflasi Kanada turun kurang dari perkiraan para ekonom.
Malam nanti akan dirilis data New Home Sales AS Januari yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS akan bergerak positif dengan optimisme kenaikan suku bunga The Fed, dan jika malam nanti data New Home Sales AS Januari meningkat akan menguatkan dolar AS.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group