(Vibiznews – Commodity) – Harga kedelai di Chicago masih naik di akhir pekan karena cuaca yang buruk di daerah pertanian masih belum membaik. Harga kedelai Mei di CBOT meningkat 0.5% menjadi $10.47 ½ perbushel.
Hasil panen di Brazil menurut perkiraan Agroconsult Brazil meningkat 3.4 juta ton menjadi 117.5 juta ton, mencapai rekor tertinggi baru. Perkiraan di Brazil diatas USDA sebesar 112 juta ton.
Laporan data ekspor AS 2017- 2018 minggu lalu terlihat bahwa Cina membatalkan pembeliannya sebesar 361,700 ton sehingga membuat harga kedelai pada minggu ini tidak dapat menembus harga tertinggi baru.
Cuaca buruk di Argentina belum menunjukan perubahan, dalam 15 hari mendatang cuaca masih tetap kering, curah hujan masih di bawah normal. Pohon kedelai bisa bertumbuh baik apabila ladang kedelai dalam periode pertumbuhannya curah hujannya normal 50%. Sampai saat ini di Argentina curah hujan masih kekeringan.
Hanya harga soymeal ternyata mengalami penurunan, Harga soymeal Mei di CBOT turun 0.3% menjadi $378.30 perbushel. Dengan kekeringan di Argentina dan persediaan terbatas maka banyak pembeli mengalihkan makanan ternak dari kedelai ke yang lainnya.
Salah satu produk kedelai yang lain minyak kedelai, Harga minyak kedelai Mei naik 1% menjadi 32.36 cent per pon, karena menguatnya data ekspor AS. Penguatan harga minyak kedelai didorong juga oleh menguatnya harga CPO di Kuala Lumpur naik 1.4% menjadi 2,523 ringgit perton.
Harga Jagung Mei turun 0.25 sen menjadi $3.74 1/5 per bushel turun karena perkiraan persediaan 2018-2019 dari USDA meningkat dibandingkan yang diharapkan investor. Panen diperkirakan USDA sebesar 2.272 milyar bushel dibanding investor 2.129 milyar bushel.
Harga gandum Mei di CBOT tetap di $4.64 ¼ perbushel. Data USDA sama dengan perkiraan investor menurut USDA sebesar 931 juta bushel dibandingkan dengan perkiraan investor 937 juta bushel.
Tina L / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Loni
