(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia cenderung tidak bergerak di sekitar level terendah lebih dari dua minggunya di perdagangan Rabu sore (28/02), sementara dollar bertahan di level atasnya setelah Chief Federal Reserve Jerome Powell berjanji akan mencegah ekonomi kepanasan dengan mempertahankan kebijakan kenaikan suku bunga secara bertahap.
Spot emas terpantau datar saja di $1,317.80 per ounce pada Rabu siang WIB ini. Harga emas telah turun 1,1 persen dan menyentuh level terendah lebih dari dua minggunya di level $1.313,26 pada sesi sebelumnya. Sementara itu, emas berjangka A.S. naik 0,1 persen menjadi $1,319 per ounce.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama dunia, juga terlihat stabil di sekitar 90,40.
Mengutip CNBC (28/02), dollar bertahan di dekat level tertinggi dua minggunya, sementara bursa saham Asia goyah dan obligasi ditekan aksi jual, setelah pandangan optimis Powell mengenai perekonomian A.S. memperkuat taruhan pasar pada kenaikan suku bunga the Fed yang lebih lanjut tahun ini.
The Fed diperkirakan akan segera menyetujui kenaikan suku bunga pertamanya di 2018 pada pertemuan kebijakan berikut di bulan Maret. Di saat ini juga rencananya Powell akan memberikan proyeksi ekonomi yang baru dan akan mengadakan konferensi pers pertamanya.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa harga spot emas dunia bila terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.340,57 dan level $1.361,29. Sedangkan kalau terkoreksi, akan menuju level support di $1.306,65 dan $1.305,50.
Di dalam negeri, harga emas spot dalam rupiah turun ke Rp581.645 per gram-nya dibandingkan Rp585.467 pada perdagangan pasar sebelumnya. Sementara itu, harga emas ANTAM terpantau turun Rp4.000 ke level harga Rp638.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Selasa kemarin di Rp642.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido