(Vibiznews – Commodity) – Anjloknya kurs dollar AS terhadap banyak rival utamanya memberikan keuntungan bagi perdagangan komoditas berdenominasi dollar seperti kakao yang diperdagangkan pada bursa komoditas ICE New York. Harga kakao akhir sesi Amerika Jumat dini hari (02/03) alami peningkatan harga melanjutkan rally setelah terkoreksi perdagangan sebelumnya.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Mei di ICE New York turun 1,4 persen atau $32 ke posisi $2250 per ton, setelah sempat naik ke $ 2279 yang merupakan harga tertinggi sejak 21 Desember.
Demikian juga di London, harga kakao berjangka untuk bulan Mei naik 28 poundsterling atau 1,8 persen pada 1.610 pound per ton, setelah sempat naik keharga tertinggi sejak 17 November di 1.614 pound.
Analis Vibiz Research Center melihat lanjutan rally harga kakao di Amerika menerima sentimen positif prospek produksi kakao Pantai Gading yang berkurang. Untuk kenaikan harga kakao di bursa London dipicu pelemahan kurs poundsterling terhadap dollar AS perdagangan semalam.
Sebelumnya diberitakan seorang pejabat Dewan Kakao Pantai Gading (CCC) menyatakan telah mengekspor 170 ribu ton kontrak berjangka melebihi perkiraan produksi kakao negeri tersebut pasca cuaca kering. Kondisi ini membuat beberapa eksportir tidak dapat memenuhi kewajiban kontrak mereka kepada klien, dan CCC akan melakukan pertemuan dengan eksportir untuk membahas solusi yang mungkin.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa New York dan London akhir pekan ini diperkirakan terjadi profit taking, demikian secara teknikal terlihat indikator RSI sudah berada di atas 78 yang merupakan level terkuat sejak Juli 2016. Harga akan bergerak di kisaran support $2180 hingga $2165, jika terjadi koreksi positif bergerak pada kisaran resisten $2281 hingga $2295.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang