(Vibiznews – Commodity ) – Pada akhir minggu lalu dengan pengumuman tariff import untuk besi dan aluminium bukanlah menjadi penggerak kenaikan harga untuk komoditas pertanian, pengaruh cuaca, persediaan, masih menjadi pemicu utama untuk naiknya harga dari biji-bijian pada minggu lalu.
Harga kedelai Mei di CBOT naik 0.28% menjadi $10.71 perbushel. Harga kedelai meningkat sendiri di antara harga biji-bijian lain, kenaikan ini masih dipicu oleh cuaca buruk yang membuat perkiraan dari panen di Argentina diturunkan dan berharap panen berhasil di Brazil. Perkiraan panen Brazil meningkat 1.5 juta ton menjadi 114 juta ton, sementara di Argentina turun 7 juta ton menjadi 44 juta ton.
Data ekspor kedelai AS naik dengan perincian ekspor ke Cina 198,000 ton dan ada ekspor sebesar 121,000 ton ke negara yang tidak diketahui.
Minyak kedelai di kirim ke pembeli yang tidak diketahui sebesar 20,000 ton. Harga minyak kedelai Mei turun 0.5% menjadi 32.06 sen perpound, dipicu turunnya harga minyak kelapa sawit sebesar 3% di Kuala Lumpur karena kenaikan pajak import di India.
Sementara Soymeal Meal Mei turun 1.5% menjadi 392.90 perton, karena pengambilan keuntungan di akhir minggu.
Harga gandum Mei turun drastis 3.2% menjadi $5 perbushel di Chicago sedangkan di Kansas City gandum merak turun 1.8% menjadi $5.33 ¾ perbushel.
Harga jagung Mei juga turun 0.4% menjadi $3.85 ¼ perbushel, penurunan karena pengaruh dari harga gandum.
Loni T / Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Loni