(Vibiznews – Commodity) – Memulai perdagangan komoditi internasional pekan ini pada hari Senin (05/03) sesi Asia, harga minyak mentah dibuka naik cukup signifikan setelah sepanjang pekan lalu alami tekanan jual cukup tinggi hingga ke posisi harga terendah 2 pekan. Kenaikan tersebut dipicu oleh aksi bargain hunting pasar jelang pertemuan OPEC dan AS yang berlangsung hari ini.
OPEC dan AS akan mengadakan pertemuan di Houston-AS membahas lebih lanjut bagaimana mengurangi pasokan minyak mentah global. Adapun peserta dari OPEC yaitu para menteri perminyakan anggota organisasi eksportir minyak tersebut dan dari Amerika yaitu pengusaha minyak shale. Dalam konferensi industri energi terbesar tersebut dipicu dengan meningkatnya produksi minyak shale AS yang menghadang usaha OPEC untuk kurangi pasokan minyak global.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) awal perdagangan naik 35 sen atau 0,6 persen menjadi $ 61,60 per barel. Demikian juga dengan harga paten minyak mentah internasional yaitu jenis Brent naik 36 sen atau 0,6 persen menjadi $ 64,73 per barel.
Dari informasi yang didapat Vibiz Research Center, produksi minyak mentah shale AS meningkat ke tingkat tertinggi sejak April 2015 menurut laporan mingguan Baker Hughes General Electric. Pekan lalu perusahaan energy di AS menambahkan 1 rig sehingga total tig yang beroperasi menjadi 800 rig.
Untuk perdagangan selanjutnya harga minyak mentah masih akan berkonsolidasi hingga akhir sesi Amerika malam ini. Selain sentimen pertemuan OPEC tersebut, posisi dollar AS yang melemah dapat memperkuat aksi beli pasar. Analis memperkirakan harga minyak mentah akan bergerak pada kisaran resisten 61.75 hingga 62.90 dan jika terjadi koreksi akan turun ke support 61.45 hingga 60.80.
Jul Allens, Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido S
