(Vibiznews – Commodity) – Harga gula di pasar komoditi internasional (ICE) New York pada akhir perdagangan sesi Amerika Kamis (08/03) anjlok parah ke posisi harga terendah dalam 8 1/2 bulan setelag perdagangan sebelumnya sudah retreat. Anjloknya harga gula menghiraukan rendahnya kurs dolar AS dan tertekan oleh penurunan harga minyak mentah.
Harga gula berjangka untuk kontrak yang paling ramai diperdagangkan yaitu kontrak bulan Mei 2018 turun 0,66 sen atau 4,9 persen ke posisi $12,79 per pound, yang telah turun sejak awal sesi dibuka dan sempat jatuh ke posisi terendah sejak Juni 2017 di $12,76. Penurunan harian gula ini merupakan penurunan paling besar sejak April 2017. Untuk gula putih turun $12,20 atau 3,3 persen menjadi $354,10 per ton.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan harga gula secara teknikal masuki trend bearish yang didukung fundamental yang buruk dari peningkatan pasokan gula global. Buruknya fundamental setelah pemberitaan ISMA (Asosiasi Pabrik Gula India) menaikkan perkiraan produksi gula mereka secara signifikan. ISMA menaikkan perkiraan produksi gula India 2017/18 menjadi 29,5 juta ton, yang naik hampir 13 persen dari perkiraan sebelumnya.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga esok hari, harga gula akan bergerak pada kisaran support $12,74-$12,50-$11.90 dan jika terjadi revisi positif akan bergerak di kisaran resisten $12,77–$12,95-$1340.
Jul Allens/Analyst Vibiz Research Centre-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang