(Vibiznews – Commodity) – Perjalanan kenaikan harga kakao sepanjang tahun ini masih terus berlanjut hingga perdagangan sesi Amerika hari ketiga pekan ini yang berakhir Kamis dini hari (08/03). Harga kakao di bursa komoditas berjangka internasional naik tipis setelah perdagangan sebelumnya retreat dari rekor 16 bulan tertinggi. Lemahnya nilai tukar dolar AS masih menjadi alasan kuat pasar untuk memburu kakao.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Mei di ICE New York naik $ 2 atau 0,1 persen ke posisi $2471 per ton, setelah sempat naik ke $ 2471 yang merupakan tertinggi untuk posisi kedua sejak November 2016.
Namun di London, harga kakao berjangka untuk bulan Mei ditutup sama dengan perdagangan sebelumnya pada 1.727 pound per ton, setelah sempat naik ke 1.741 yang merupakan harga tertinggi kedua sejak Maret 2017.
Analis Vibiz Research Center melihat harga kakao masih berpotensi menanjak terus oleh beberapa sentimen seperti naiknya permintaan global, penurunan perkiraan untuk panen petani besar Pantai Gading. Namun juga dibayangi potensi terjadinya serta surplus kakao global.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa New York dapat naik lagi jika pelemahan dollar AS berlanjut. Harga masih akan bergerak di kisaran resisten $2470 hingga $2505 dan jika terjadi koreksi akan bergerak di kisaran support $2420 hingga $2385.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang