(Vibiznews – Commodity) – Membuka perdagangan komoditas energy pekan ini di hari Senin (12/03) terpantau harga minyak mentah sesi Asia dibuka lebih tinggi dari penguatan akhir pekan lalu, namun hanya sesaat karena turun kembali hinga masuki sesi Eropa. Likuidasi harga hari ini terjadi oleh tarik menarik sentimen peningkatan pasokan minyak mentah AS dan berkurangnya rig pengeboran negeri tersebut.
Akhir pekan lalu perusahaan jasa energi Baker Hughes melaporkan perusahaan energi AS pekan lalu memangkas rig pengeboran minyak untuk pertama kalinya dalam hampir dua bulan, berkurang hingga empat rig ke 796. Meskipun jumlah rig yang lebih rendah, namun aktivitas tetap jauh lebih tinggi dari tahun lalu ketika hanya 617 rig yang aktif. Produksi minyak mentah AS telah meningkat lebih dari seperlima sejak pertengahan 2016, menjadi 10,37 juta barel per hari (bpd).
Harga minyak mentah berjangka AS. West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 61,71 per barel, turun 0,38 sen atau 0,6 persen. Demikian juga dengan harga minyak jenis Brent berada di $61,71 per barel, turun 0,33 sen dari penutupan sebelumnya.
Analis Vibiz Research Center memperkirakan prospek perdagangan harga minyak mentah berpotensi kuat kembali jika posisi kurs dollar AS terhadap banyak rival utamanya semakin turun hingga akhir sesi.
Secara teknikal untuk perdagangan selanjutnya harga minyak mentah akan bergerak pada kisaran support di $61.50 – $60.05. Dan jika terjadi pergerakan positif akan mendaki ke kisaran resisten di $62.32 – $63.15.
Jul Allens, Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang