(Vibiznews – Commodity) – Harga gula acuan dunia yang diperdagangkan di bursa komoditas berjangka Amerika awal pekan yang berakhir Selasa (13/02) bangkit dari posisi rekor terendah 8 ½ bulan. Akhir pekan lalu harga gula berjangka telah anjlok cukup parah hingga mencapai posisi terendah sejak perdagangan bulan Agustus 2017.
Harga gula berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Mei di ICE New York naik 0,09 sen atau 0,7 persen dari posisi akhir pekan sebelumnya ke posisi $12,93 per pound. Akhir pekan lalu harga kakao ditutup pada posisi $12,75 yang merupakan terendah 8 ½ bulan.
Analis Vibiz Research Center melihat pasar kembali melakukan aksi bargain hunting dengan menerima sentimen dari laporan lebih banyak tebu untuk dijadikan etanol daripada gula di Brasil, dan juga cuaca buruk di Eropa. Namun dibayangi oleh meningkatnya produksi gula di India dan Thailand.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa New York diperkirakan bergerak di kisaran resisten $12,98 hingga $13,35. Namun jika terjadi koreksi akan bergerak pada kisaran support $12,75 hingga $12,12.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang