Profit Taking Menekan Harga Kakao ICE Yang Sudah Rekor

732

(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao acuan dunia yang semakin mahal, akhirnya turun oleh aksi profit taking pasar pasca rekor harga perdagangan sebelumnya di akhir perdagangan bursa komoditas berjangka Amerika ICE hari Rabu (14/02). Perdagangan di ICE semalam menghiraukan posisi dolar AS yang sedang tertekan.

Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Mei di ICE New York turun $ 14 atau 0,6 persen dari posisi akhir perdagangan  sebelumnya ke posisi $2532 per ton, bergerak menjauh dari posisi harga tertinggi 16 bulan  di $ 2558 pada perdagangan awal pekan lalu.

Demikian juga di bursa London, harga kakao berjangka untuk bulan Mei  ditutup  pada 1.776 pound per ton, turun 15 pound atau 0,8 persen setelah sempat mencapai posisi tertinggi sejak Januari 2017 yaitu di posisi 1.802 pound.

Analis Vibiz Research Center melihat harga kakao berjangka ICE telah rally lebih dari 30 persen sepanjang tahun 2018, suatu kenaikan tajam yang mengungguli komoditas inti AS lainnya. Lompatan harga tersebut dipicu oleh membaiknya permintaan dan perkiraan penurunan surplus global.

Untuk perdagangan selanjutnya pada perdagangan hingga sesi Amerika malam nanti, harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa New York  diperkirakan  bergerak di kisaran support $2520 hingga $2480, namun jika terjadi kenaikan akan bergerak pada  kisaran resisten $2560 hingga $2605.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here