(Vibiznews – Commodity) – Harga spot emas terpantau melanjutkan penurunannya di hari yang keempat pada Senin ini (19/03) dan mencapai level terendah lebih dari dua minggunya, sementara dollar terus tertopang oleh ekspektasi investor bahwa Federal Reserve A.S. akan menaikkan suku bunganya minggu ini.
Spot emas turun 0,2 persen ke level $1,311.86 per ounce pada Senin sore ini sesi pasar Eropa. Harga emas sempat turun menjadi $1.307,51 di awal sesi, level terendah sejak 1 Maret. Sementara, emas berjangka A.S. untuk pengiriman April turun 0,2 persen menjadi $1.309,40 per ounce.
Mengutip CNBC (19/03), kepala research di Wing Fung Financial Group Hong Kong menyatakan “Saya pikir pemulihan ekonomi secara keseluruhan cukup baik bagi bank sentral (A.S.) untuk mempertimbangkan laju normalisasi kebijakan moneter yang lebih cepat.”
Pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dimulai pada hari Selasa, dengan bank sentral A.S. diharapkan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini.
Analis pasar menyatakan bahwa ekspektasi ini sudah diperhitungkan investor sebelumnya dan karenanya kemungkinan harga emas masih akan terbatas pergerakannya.
Dengan kenaikan suku bunga 25 bp yang sudah banyak disepakati pelaku pasar, satu fokus adalah pada apakah the Fed akan proyeksikan kenaikan suku bunga empat kali di tahun ini, dan bukannya tiga kali seperti yang diproyeksikan pada pertemuan Desember lalu.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa harga spot emas dunia mulai meninggalkan fase konsolidasi dalam bias melemah, sementara dollar juga beranjak melemah secara terbatas. Harga emas, kalau lanjut tertekan, akan menuju level support di $1.302,38 dan $1.280,94. Sedangkan, bila terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.340,57 dan level $1.361,29.
Di dalam negeri, harga emas spot dalam rupiah melemah ke Rp580.551 per gram-nya dibandingkan Rp585.535 pada perdagangan pasar sebelumnya. Sementara itu, harga emas ANTAM terpantau stabil di level harga Rp641.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Jumat kemarin di Rp641.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
