(Vibiznews – Commodity) – Harga kedelai Mei di CBOT turun 0.2% menjadi $20.18 ¼ perbushel. Berita fundamental investor belum melihat arah yang pasti dari harga kedelai karena berita antara turunnya produksi di Argentina, dan kemungkinan perang dagang antara AS dan Cina, yang dapat berakibat buruk bagi ekspor AS ke Cina, dimana 60% dari ekspor kedelai AS adalah ke Cina. Namun pada akhir minggu lalu harga kedelai belum meningkat.
Cuaca di Argentina masih menjadi masalah yang besar karena cuaca kering terus berlanjut. Curah hujan masih diperkirakan dibawah normal sampai 15 hari ke depan.
Kenaikan tariff yang diumumkan oleh AS belum terlihat berdampak pada ekspor kedelai AS sampai minggu ini, kemungkinan dampaknya baru bisa dirasakan setelah ada keputusan pasti tentang pembatalan atau kelanjutan dari ekspor kedelai AS.
Cuaca di Argentina berdampak pada harga soymeal, dimana pada akhir pekan ini harga soymeal Mei naik 2.7% menjadi $377.90 perton, harga penutupan tertinggi dua minggu.
Penjualan ekspor soymeal AS sebesar 194,660 ton pada minggu ini sampai pada hari Kamis, sesuai yang diharapkan investor berada diantara 100,000 – 300,000 ton.
Sementara penjualan ekspor kedelai sebesar 759,000 ton pada minggu ini, hampir di batas terendah dari perkiraan investor antara 100,000 – 300,000 ton. Perkiraan ini berdampak pada harga penjualan biji kedelai yang meningkat harganya 14% menjadi $1,48 ¾ perbushel, sementara untuk kedelai berjangka Mei harga turun.
Untuk gandum masalah kekeringan yang terjadi di ladang gandum lebih mempengaruhi harga dibanding dengan berita perang perdagangan antara AS dan Cina, karena AS hanya sedikit mengekspor gandum ke Cina. Harga gandum Mei di Kansas city naik 1.8% menjadi $4.79 ¼ perbushel. Harga gandum Mei di CBOT naik 0.9% menjadi $4.60 ¼ per bushel. Penjualan ekspor gandum AS sebesar 265,200 ton ada dalam range diatas perkiraan pasar.
Berita dari Komisi Eropa mengenai ekspor gandum membuat harga gandum Paris Mei turun 0.3% menjadi E163.00 perton.
Komisi Eropa akan memotong ekspor 1juta ton menjadi 23 juta ton, sementara untuk 2018 – 2019 diperkirakan ekspor akan bisa kembali mencapai 25.3 juta ton.
Untuk harga jagung Mei di CBOT mengalami kenaikan 0.3% menjadi $3.77 ¼ perbushel. Data ekspor jagung AS untuk minggu lalu sebesar 1.47 juta ton ada pada batas bawah perkiraan pasar 1.40 juta – 2.10 juta ton.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Loni