(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia terpantau naik tipis saja pada hari Kamis (29/03), masih di sekitar area satu minggu terendahnya yang disentuh kemarin, ketika rebound dalam dollar telah menjatuhkan emas ke penurunan harian terbesarnya dalam hampir sembilan bulan terakhir.
Spot emas naik 0,2 persen menjadi $1,327.42 per ounce pada Kamis siang ini. Harga emas telah turun 1,5 persen pada hari Rabu, merupakan persentase penurunan harian terbesarnya sejak 3 Juli 2017. Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman April naik 0,2 persen menjadi $1,326.50 per ounce.
Dollar terlihat sempat menguat terhadap yen pada awal pasar Asia, sebagian didukung oleh harapan berkurangnya ketegangan di Asia Timur. Indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, agak terkoreksi di level 89,94.
Di tempat lain, bursa saham Asia terlihat naik tipis di tengah kemajuan pada ketegangan geopolitik Korea Utara, meskipun kenaikan saham agak dibatasi setelah melemahnya bursa Wall Street dipimpin kemerosotan sektor teknologi.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa harga spot emas dunia mencoba bangkit dari level satu minggu terendahnya, sementara dollar juga terkoreksi sempit setelah naik dua sesi hari sebelumnya. Harga emas, bila terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.356,38 dan level $1.365,63. Sedangkan, kalau lanjut tertekan, akan menuju level support di $1.306,78 dan $1.302,38.
Di dalam negeri, harga emas spot dalam rupiah melemah ke Rp587.134 per gram-nya dibandingkan Rp592.920 pada perdagangan pasar sebelumnya. Sementara itu, harga emas ANTAM terpantau turun Rp4.000 ke level harga Rp647.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Rabu kemarin di Rp651.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido