(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dan perak anjlok pada tengah hari, karena kenaikan dari indeks dolar AS pada pertengahan minggu ini mengurangi daya tarik investor pada logam mulia.
Harga emas April di COMEX turun $15.60 menjadi $1,326.40 perounce. Harga perak Mei di Comex turun $0,276 menjadi $16.265 perounce.
Analisa fundamental yang mempengaruhi turunnya harga emas, indeks saham dunia turun sampai ke terendahnya pada perdagangan malam hari setelah indeks saham AS turun ke terendahnya pada hari Selasa. Kedua pasar baik saham maupun logam mulia sedang berlomba untuk menarik investor.
Berita ekonomi yang diumumkan adalah Laporan revisi final GDP AS pada kuartal ke empat tahun lalu naik 2.9% per tahun, sedangkan perkiraan pasar adalah 2.7%, dan laporan ini lebih baik dari perkiraan sebelumnya sebesar 2.5%. Kenaikan GDP kuartal ke empat tahun 2017 ini lebih rendah dibandingkan kuartal ketiga sebesar 3.2% dan kuartal kedua 3.1%. Para ekonom masih optimis AS tetap akan mempertahankan pertumbuhan GDP akan lebih tinggi dari 3.0% pada tahun 2018, karena pemotongan pajak perusahaan akan menguatkan ekonomi AS.
Indeks dolar AS naik tinggi pada perdagangan hari Rabu kemarin. Harga minyak mentah di NYMEX turun karena pengambilan keuntungan dari harga tinggi sebelumnya, harga minyak berkisar $64 per barel.
Analisa tehnikal resistant pertama pada emas di $1,330 dan berikut ke $1,335.00 sedangkan support pertama di terendah hari ini $1,324.50 dan berikut ke $1,320.
Resistant pertama pada perak di harga tertinggi hari Rabu di $16.56 dan berikut ke $16.81 sedangkan support pertama di $16.23 dan berikut ke harga terendah Maret di $16.10.
Harga tembaga Mei di New York ditutup naik 30 poin menjadi 300.35 sen hari ini, harga tembaga ditutup mendekati harga tertinggi hari ini setelah menyentuh harga terendah enam bulan di hari Senin. Resistant pertama di harga tertinggi minggu ini di 302.40 sen dan berikut di 305.00 sen. Sedangkan support pertama di terendah hari ini di 296.85 sen dan berikut ke 293.75 sen.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
editor : Loni
