(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia terpantau naik tipis pada hari Jumat (13/4) setelah membukukan persentase penurunan terbesarnya dalam lebih dari dua minggu terakhir di perdagangan kemarin. Nampaknya emas akan membukukan gain tipis di minggu keduanya di tengah ketegangan politik atas Suriah dan rebut perdagangan AS-Cina.
Spot emas naik 0,2 persen ke level $1,339.73 per ounce pada Jumat menjelang siang WIB, dan berpeluang mencatat kenaikan mingguan 0,3 persen. Sementara itu, emas berjangka AS turun 0,2 persen menjadi $1,339.90 per ounce.
Harga emas sempat turun 1,3 persen pada hari Kamis kemarin, persentase loss harian terbesarnya sejak 28 Maret yang lalu, sehari setelah bullion ini naik ke level 11-minggu tertingginya.
Diberitakan bahwa Presiden Donald Trump dan para pembantu keamanan nasionalnya pada Kamis telah membahas opsi AS di Suriah, di mana ia telah mengancam serangan rudal sebagai tanggapan terhadap serangan gas beracun, sementara utusan Rusia menyuarakan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas antara Washington dan Moskow, demikian dilansir dari CNBC hari ini (13/4).
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia fluktuatif dalam dua minggu terakhir dengan bias yang menguat secara bertahap, sementara dollar biasanya cenderung flat di pasar Asia setelah menguat semalam di pasar AS. Harga emas, bila terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.364,79 dan level $1.365,63. Sedangkan, kalau lanjut tertekan, akan menuju level support di $1.306,78 dan $1.302,38.
Di dalam negeri, harga emas spot dalam rupiah menguat tipis ke Rp592.656 per gram-nya dibandingkan Rp592.634 pada perdagangan pasar sebelumnya. Sementara itu, harga emas ANTAM terpantau turun Rp5.000 ke level harga Rp654.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Kamis kemarin di Rp659.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
