Harga Gandum pada Akhir Minggu Turun Dipicu Cuaca Buruk

678

(Vibiznews – Commodity) – Harga gandum pada awal minggu terlihat menguat tapi pada penutupan minggu ini hari Jumat kembali turun karena curah hujan turun sehingga terjadi kekeringan yang membuat panen terganggu di ladang di selatan AS, ditambah juga dengan turunnya “rubel” mata uang Rusia.

Harga gandum Mei di Chicago turun 1.5% menjadi $4.71 ½ per bushel, walaupun harganya pada minggu ini masih naik dari minggu lalu.

Gandum hard red winter Juli  di Kansas City yang ditanam di selatan turun 2.1% menjadi $5.15 per bushel, untuk kontrak Mei juga turun 2.3% menjadi $4.95 ¾ perbushel.

Kansas merupakan penghasil gandum terbesar di Selatan AS daerahnya diperkirakan akan kekeringan sebesar 83.4%.

Penyebab turunnya harga karena turunnya ekspor gandum menurut laporan pada hari Kamis  menjadi 120,700 ton. Ekpor gandum total di AS untuk 2017-18 hanya 91.5% dari total volume yang diperkirakan.

Ekspor gandum di negara competitor Rusia, sebagai negara eksportir gandum terbesar terganggu  karena melemahnya rubel terhadap USD, dan  semakin turun sampai 3% pada minggu ini.Bagi petani lebih baik menyimpan gandum daripada menjualnya dengan harga rendah karena melemahnya rubel.

Melemahnya harga gandum diikuti dengan melemahnya harga jagung. Cuaca lembab dan dingin tidak bagus untuk melakukan penanaman jagung. Sementara diperkirakan permulaan musim semi tertunda, membuat penanaman yang dilakukan juga tertunda akibat turunnya hujan di akhir minggu  di Midwest terutama di sebelah timur Ladang jagung.Harga jagung Mei di Chicago turun 0.9% menjadi $3.86 ¼ perbushel.

Dengan tertundanya penanaman jagung membuat lahan kacang kedelai menjadi lebih luas, sehingga potensi hasil lebih besar. Sementara harga kacang kedelai tertekan oleh panen Brazil dan Paraguay yang meningkat, dari laporan sebelumnya indikasi kenaikan sangat sedikit berubah dari tahun yang lalu, sedangkan di Brazil panen kedelai diperkirakan akan mencapai rekor tertingginya.Harga kacang kedelai Mei turun 0.8% menjadi $10.54 ½ perbushel.

Loni T / Analyst Vibiz Research – Vibiz Consulting Group

Editor : Loni

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here