CIMB Niaga Raih Laba Bersih Konsolidasi Rp877 Miliar

802

(Vibiznews – Banking) PT Bank CIMB Niaga Tbk melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp877 miliar pada kuartal pertama tahun 2018 (“1Q18”), naik sebesar 37,0% year-on-year (“Y-o-Y”), menghasilkan earnings per share Rp34,98. Demikian siaran pers yang disampaikan pada Rabu (25/04).

Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan non bunga atau Non-Interest Income (“NoII”) sebesar 38,5% menjadi Rp992 miliar serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 21,2% Y-o-Y.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan, “Kami membukukan kinerja positif pada kuartal I 2018 (“1Q18”) seiring dengan kondisi makro ekonomi yang menunjukkan perbaikan secara perlahan. Pendapatan operasional naik 5,6% Y-o-Y menjadi Rp4,0 triliun sedangkan biaya meningkat 4,4% Y-o-Y menjadi Rp2,0 triliun. Perbaikan progresif yang kami lakukan terkait pengelolaan kualitas aset berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 21,2% Y-o-Y. Hasilnya, laba bersih tumbuh 37,0% Y-o-Y menjadi Rp877 miliar pada 1Q18.”

Dengan total aset mencapai Rp257,5 triliun per 31 Maret 2018, naik sebesar 8,7% Y-o-Y, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset. Jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 1,8% Y-o-Y mencapai Rp179,1 triliun per 31 Maret 2018. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit Konsumer tercatat sebesar Rp48,1 triliun (27%), dan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (“UMKM”) mencapai Rp35,1 triliun (20%). Wholesale banking menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit Korporasi sebesar Rp65,2 triliun (36%), dan kredit Komersial sebesar Rp30,7 triliun (17%).

“Strategi yang kami ambil untuk fokus pada kredit pemilikan rumah maupun segmen UKM terus menampakkan hasil, dengan angka pertumbuhan masing-masing 9,9% dan 5,3% Y-o-Y, sementara kredit Korporasi dan Komersial tumbuh masing-masing 7,3% dan 4,9% Y-o-Y,” Tigor menambahkan.

Total penghimpunan dana pihak ketiga (“DPK”) tercatat sebesar Rp191,5 triliun per 31 Maret 2018, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 7,4% Y-o-Y.

Untuk menggarap segmen millennial, CIMB Niaga telah bekerjasama dengan PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT JCB International Indonesia dengan meluncurkan “CIMB Niaga Indosat Ooredoo Card”. Dengan JCB sebagai principal, kartu kredit Platinum yang baru ini diharapkan dapat menjawab berbagai kebutuhan nasabah sekaligus membuat transaksi sehari-hari menjadi lebih cepat, sederhana, nyaman, serta memberikan solusi keuangan lewat fasilitas kartu kredit.

Di segmen perbankan Syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (“CIMB  Niaga Syariah”) mencapai Rp17,4 triliun (+58,5% Y-o-Y) dengan DPK sebesar Rp17,6 triliun (+80,8% Y-o-Y) per 31 Maret 2018. Bisnis Syariah terus meraih momentum yang positif dengan kontribusi sebesar 9,7% terhadap total pembiayaan CIMB Niaga, meningkat dari 6,2% pada tahun sebelumnya.

Capital Adequacy Ratio (“CAR”) CIMB Niaga tercatat sebesar 19,13% per 31 Maret 2018, meningkat 67 bps Y-o-Y. CIMB Niaga menjadi bank pertama yang naik kelas ke Bank Umum Kegiatan Usaha (“BUKU”) 4, yang merupakan kategori bank tertinggi dari sisi modal inti (Tier-1) berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).

Herwantoro/VMN/VBN/Journalist 
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here