Pasar Asia Bersiap Cari Pemasok Minyak Alternatif Paska Keputusan Trump

630

(Vibiznews – Commodity) – Penyuling minyak bumi Asia sedang mencari pasokan alternatif saat mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi sanksi AS yang baru terhadap eksportir minyak utama di tengah pasar yang ketat.

Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang baru-baru ini memerintahkan pemangkasan produksi meski ada permintaan yang kuat.

Amerika Serikat berencana memberlakukan sanksi sepihak yang baru setelah meninggalkan perjanjian, yang membatasi ambisi nuklir Iran sebagai pertukaran untuk menghapuskan sanksi bersama AS-Eropa.

Selama putaran terakhir dari sanksi, pasokan minyak Iran turun sekitar 1 juta barel per hari (bph), namun negara ini kembali muncul sebagai eksportir minyak utama setelah sanksi dicabut pada Januari 2016.

Sejak itu, Iran menggenjot produksi dan minyak ekspor, yang menghasilkan 3.810.000 barel per hari di bulan Maret 2018, hampir 4 persen dari output global, dan ekspor minyak mentah rata-rata lebih dari 2 juta barel per hari pada kuartal Januari-Maret tahun ini.

Analis sekarang memperkirakan pasokan Iran turun 300.000 bph hingga 1 juta bpd, tergantung pada berapa banyak negara lain yang sejalan dengan Washington.

Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here