Bursa Wall Street Jatuh Pasca Keraguan Pertemuan Dagang AS-China

830
Bursa Wall Street - Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) Bursa Saham AS jatuh pada akhir perdagangan Jumat dinihari (18/05) setelah pernyataan Presiden Donald Trump yang meragukan hasil pembicaraan perdagangan antara AS dan China.

Indeks Dow Jones ditutup 54,95 poin lebih rendah pada 24.713,98, dengan Cisco Systems dan Walmart turun masing-masing 3,8 persen dan 1,9 persen.

Indeks S & P 500 turun 0,1 persen menjadi 2,720.13 karena teknologi turun 0,5 persen.

Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 0,2 persen menjadi 7.382,47 dengan Amazon, Netflix, Apple dan Alphabet semuanya jatuh.

Seperti yang dilansir CNBC, Presiden AS Donald Trump pada Kamis sore saat AS dan China meragukan hasil pertemuan saat memulai putaran kedua pembicaraan perdagangan. “Alasan saya meragukannya adalah karena China telah menjadi sangat manja. Uni Eropa telah menjadi sangat manja. Negara-negara lain menjadi sangat manja, karena mereka selalu mendapat 100 persen dari apa pun yang mereka inginkan dari Amerika Serikat.”

Ketegangan antara AS dan China telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena kedua negara saling memukul dengan tarif yang menargetkan beberapa ekspor mereka. AS juga melarang perusahaan mengekspor barang ke perusahaan teknologi China, ZTE. Ketegangan itu telah memicu kekhawatiran bahwa dua ekonomi dunia terbesar bisa saling terlibat dalam perang dagang.

Saham teknologi mencapai posisi terendah sesi mereka setelah Trump membuat pernyataannya Kamis. The Technology Select Sector SPDR ETF (XLK) ditutup 0,5 persen lebih rendah.

Suku bunga yang lebih tinggi juga membantu mendorong saham lebih rendah. Imbal Hasil obligasi 10-tahun patokan pecah di atas 3,1 persen untuk pertama kalinya sejak 2011, sementara imbal hasil dua tahun berada di sekitar level tertinggi dalam satu dekade.

Investor telah menjual Treasury di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan inflasi dapat menyebabkan Federal Reserve untuk mengetatkan kebijakan moneter lebih cepat dari yang diperkirakan pasar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa saham AS akan bergerak lemah jika keraguan pertemuan dagang AS-China terus meningkat. Juga akan mencermati pidato beberapa pejabat The Fed, yang jika memberikan sinyal positif akan menguatkan bursa.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here