(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga di bursa berjangka komoditi London, beringsut lebih rendah pada hari Rabu, setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak puas dengan pembicaraan perdagangan baru-baru ini antara Amerika Serikat dan China.
TEMBAGA: Harga tembaga kontrak tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,5 persen pada $ 6,944 per ton pada 02:36 GMT,
setelah mencapai level $ 6,999 pada hari Selasa, terlama sejak 26 April.
Di Shanghai, tembaga untuk kontrak Juli yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange naik menjadi hampir satu bulan tertinggi yaitu di 52,180 yuan ($ 8,186) per ton.
TEMBAGA: Penambang raksasa dunia, Rio Tinto Ltd mengungkapkan bahwa ada rencana untuk menjual sebagian saham perusahaan kepada penambang tembaga terbesar kedua dunia yaitu Inalum Indonesia seharga $ 3,5 miliar.
Di Shanghai, harga timah terpeleset 0,5 persen menjadi 20.120 yuan per ton, setelah mencapai 20,465 yuan pada hari Selasa, yang terkuat sejak Oktober 2017.
NIKEL: harga nikel di LME turun 1,2 persen menjadi $ 14.600 per
ton setelah keuntungan baru-baru ini, Nickel tetap menjadi pemain terbaik dari logam dasar, dengan keuntungan tahun ke tahun lebih dari 14 persen.
Stok nikel di LME berada pada posisi terendah sejak 2014 yang menyebabkan defisit dalam logam yang digunakan untuk membuat stainless steel.
Dolar tergelincir setelah enam hari berturut-turut naik, dampak imbal hasil Treasury AS yang merosot dan investor mengalihkan perhatian mereka kepada hasil pertemuan Federal Reserve pada tanggal 1-2 Mei lalu yang akan dirilis kemudian pada hari Rabu.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang