(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir turun tipis pada akhir perdagangan Selasa dinihari (05/06) dengan kekhawatiran tentang perang dagang antara Amerika Serikat dan seluruh dunia berusaha mengimbangi proyeksi kenaikan suku bunga AS bulan ini.
Harga emas spot LLG berakhir turun 0,1 persen pada $ 1,291.77 per ons, setelah mencapai terendah sejak 23 Mei di $ 1,289.12 di sesi sebelumnya.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus tergelincir 0,1 persen menjadi $ 1,297.80 per ons.
Emas sering dilihat sebagai safe haven pada saat ketidakpastian politik dan ekonomi.
Masalah politik di Italia dan Spanyol telah mereda untuk saat ini, namun masih ada ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat.
Para pemimpin keuangan sekutu terdekat AS melampiaskan kemarahan atas tarif impor logam pemerintahan Trump pada hari Sabtu, mengakhiri pertemuan tiga hari dengan teguran keras Washington dan mengadakan pertempuran sengit di KTT G7 pekan depan di Quebec.
Pertumbuhan pekerjaan AS dipercepat pada bulan Mei dan tingkat pengangguran turun ke terendah 18 tahun dari 3,8 persen, yang mendukung ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga bulan ini.
Suku bunga yang lebih tinggi mencegah pembelian emas, yang dihargai dalam dolar.
Sementara itu, spekulan menaikkan posisi net long mereka dalam kontrak emas COMEX ke yang terkuat sejak akhir April, di 61.235, dalam seminggu hingga 29 Mei, data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) menunjukkan pada hari Jumat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi lemah dengan proyeksi kenaikan suku bunga AS bulan ini. Namun jika pelemahan dolar AS berlanjut dan sentimen kekuatiran perang dagang meningkat, dapat mendukung harga emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,290-$ 1,288, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,294-$ 1,296.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group
