Emas Minggu Lalu & Minggu Ini

807

(Vibiznews-Commodity) Harga emas turun sedikit pada hari Jumat minggu lalu karena menguatnya dolar AS yang dihentikan dari mengambil keuntungan yang besar dengan para investor menyiapkan diri untuk pertemuan tingkat tinggi G7 di Kanada.

Metal berharga diperdagangkan pada US$ 1,297.70 per ons, turun dibawah batas US$1,300. Kemungkinan emas akan mencapai dasarnya pada minggu depan ditengah atmosfir setelah pertemuan G7 dan pra pertemuan kebijakan Federal Reserve dan ECB.

Analis OCBC Barnabas Ga mengatakan,”emas besar kemungkinan bergerak dalam “range”, sementara pasar sedang mengamati apa yang hasil daripada pertemuan G7. Pasar juga melihat kepada potensi kenaikan tingkat bunga pada saat FOMC. Pergerakan dolar AS akan mendikte bagaimana emas akan bergerak selama satu minggu atau lebih kedepan”.

Outlook emas jangka pendek berada ditangan bank-bank sentral dengan dua pertemuan kebijakan dari the Fed dan ECB yang ditunggu-tunggu akan diadakan pada minggu ini.

Umumnya, metal kuning sangat sensitif terhadap kenaikan tingkat bunga karena hal ini cenderung mendorong naik dolar AS, yang membuat tekanan terhadap “bullion”. Namun, jika pasar bereaksi seperti yang terjadi pada dua kali kenaikan tingkat bunga dari the Fed, harga emas setelah keputusan diambil bisa berakhir naik.

Banyak analis telah mencatat bahwa pergerakan harga emas mengikuti pola yang sudah “well-established”: segera jual sebelum terjadi kenaikan tingkat bunga yang diperkirakan terjadi dan kemudian naik begitu semuanya telah selesai. Pertanyaan pada banyak otak dari investor adalah apakah pola ini akan bertahan pada minggu ini ketika inflasi naik dengan ekonomi AS terus bertumbuh dengan mantap.

Bersamaan dengan Federal Reserve, ECB akan mengadakan pertemuan kebijakan moneternya juga. Sementara ECB diperkirakan tidak akan memperketat tingkat bunga saat ini, para ekonom memperkirakan Presiden bank sentral Mario Draghi mengatur panggung untuk kebijakan moneter yang lebih ketat pada waktu yang akan datang.

Sikap yang “hawkish” dari ECB akan menguatkan euro, yang akan menyeret turun dolar AS dan pada akhirnya akan menjadi positip bagi emas. Bagi pasar emas, ada potensi naik di dalam pergerakan euro daripada dolar AS.

Tidak seperti emas, perak mengalami keuntungan selama minggu lalu dan tetap berada pada jalurnya bertambah 2%.

Pada hari Jumat kemarin, metal putih ini diperdagangkan pada US$16.75 per ons.

Menurut tim trading Asia di Swiss refiners MKS Pamp, “perak telah mendapatkan pijakan dibawah US$16.70 dan akan mentargetkan kenaikan yang lebih jauh”.

Perak berhasil mempertahankan pijakannya meskipun pasar saham dunia jatuh menjelang pertemuan tingkat tinggi G7 di Kanada pada akhir minggu lalu, bersiap untuk berkonfrontasi dengan memburuknya perang dagang antara Presiden Trump dengan enam pemimpin negara maju lainnya.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here