Market Outlook, 18-23 June 2018

1268

(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu pasar modal di Indonesia melemah, seiring profit taking investor karena kekuatiran kenaikan suku bunga AS. Secara mingguan IHSG berada pada level 5,994.00. Untuk minggu berikutnya (18–22 Juni) IHSG kemungkinan berpeluang naik dengan potensi penguatan Rupiah terpicu potensi pelemahan dolar AS dengan menguatnya kembali perang dagang AS dengan China. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di posisi 5890 dan kemudian 5790, sedangkan resistance level di 6090 dan kemudian 6190.

Mata uang rupiah secara mingguan menguat ke level Rp13,940. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,000 dan 14,060, sementara support di level 13,902 dan 13,844.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Building Permits dan Housing Starts Mei pada Selasa malam; juga Exixsting Home Sales Mei dan persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA pada Rabu malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa pernyataan Presiden ECB Mario Draghi pada Selasa dinihari dan Rabu malam; keputusan suku bunga BOE pada Kamis sore dan malamnya akan ada Consumer Confidence Flash Juni Zona Eropa; data Markit Manufacturing Juni Jerman pada Jumat sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data perdagangan Jepang pada Senin pagi; risalah pertemuan kebijakan BOJ pada Rabu pagi; pada Kamis pagi ada RBA Bulletin Australia; data Inflasi Mei Jepang pada Jumat pagi

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar menguat pasca The Fed AS menaikkan suku bunganya 25 basis poin, sehingga indeks dolar AS secara mingguan naik 1,34 persen pada 94.78. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau melemah ke 1.1605 pasca keputusan ECB tidak menaikkan suku bunga, sementara The Fed AS menaikkan suku bunganya. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.1508 dan 1.1421, sementara resistance pada 1.1747 dan kemudian 1.1855.

Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.3277 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3343 dan kemudian 1.3465, sedangkan support pada 1.3187 dan 1.3080. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 110.62. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 110.87 dan 111.26, serta support pada 110.27 serta level 109.41. Sementara itu, Aussie dollar terpantau merosot tajam ke level 0.7438. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7516 dan 0.7597, sementara support level di 0.7384 dan 0.7265.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed terpicu merespon positifnya pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan munculnya lagi perang dagang AS dengan China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 22852. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 23313 dan 23803, sementara support pada level 22386 dan lalu 21870. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir merosot ke level 30309. Minggu ini akan berada antara level resistance di 30865 dan 31392, sementara support di 29886 dan 29321.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau sebagian besar mengalami pelemahan. Indeks Dow Jones secara mingguan melemah ke level 25090, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 25329 dan 25800, sementara support di level 24950 dan 24707. Index S&P 500 minggu lalu hanya naik tipis ke level 2780, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2811 dan 2871, sementara support pada level 2751 dan 2711.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah pasca The Fed AS menaikkan suku bunganya, sehingga membawa turun harga emas spot ke level $1279.73 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1289 dan berikut $1303, serta support pada $1270 dan $1259.

Minggu lalu pasar diwarnai dengan keputusan kebijakan moneter bank-bank sentral utama, dan juga perkembangan politik dan perdagangan. Tampaknya sentimen terkait kebijaan moneter dan perkembangan perdagangan dan politik masih akan dicermati pekan ini. Karena itu sangat penting bagi Anda para investor untuk terus mencermati update dan berita, baik regional maupun global. Kami, vibiznews.com, website investasi yang menyajikan sumber dan informasi akan menemani Anda pembaca setia Vibiznews. Tetap semangat dan antusias menjalani tugas Anda!

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here