(Vibiznews – Commodity) Para menteri OPEC dan mitra sekutu mereka yang bertemu di Wina telah sepakat untuk meningkatkan produksi minyak mulai Juli.
Seperti yang dilansir melalui CNBC, disampaikan bahwa kesepakatan telah dilakukan dan pernyataan kritis terhadap AS yang diinginkan Iran tidak akan ada dalam komunike akhir.
Sebuah laporan dari Reuters menyebutkan tingkat yang disepakati pada peningkatan produksi minyak sekitar 1 juta barel per hari (bpd).
Sumber-sumber industri yang akrab dengan pertimbangan kartel minyak itu mengatakan bahwa peningkatan yang sebenarnya kemungkinan akan mencapai sekitar dua pertiga dari target Saudi Arabia. Itu karena beberapa anggota OPEC tidak akan mampu meningkatkan produksi minyak mentah. Para analis mengatakan, kenaikan pasokan lebih mungkin berkurang dalam kisaran antara 600.000 hingga 800.000 barel per hari.
Menteri Energi Saudi, Khalid al-Falih, mengatakan pada Jumat pagi bahwa tidak seorang pun dapat berharap untuk melihat “banjir segera” minyak kembali ke pasar setelah pertemuan.
Dia juga memperingatkan dunia bisa menghadapi defisit pasokan 1,8 juta barel per hari pada paruh kedua 2018 dan itu adalah tanggung jawab OPEC untuk meringankan kekhawatiran konsumen.
Perjanjian OPEC dengan Rusia dan produsen lain untuk membatasi produksi minyak telah membantu mengurangi pasokan global yang membebani harga selama bertahun-tahun. Tetapi dengan minyak mentah berjangka baru-baru ini melonjak ke tertinggi multi-tahun pada permintaan yang kuat, berkurangnya produksi dari Venezuela dan diperbaharuinya sanksi AS terhadap Iran, menteri energi khawatir tentang pasar terlalu panas.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group
