Emas Kembali Pulih Meskipun Masih Tren Turun

693

(Vibiznews- Commodity) Harga emas mendekati level yang stabil pada awal perdagangan sesi AS pada hari Senin. Dorongan naik sedang bekerja menstabilkan metal kuning setelah harganya jatuh ke kerendahan selama enam bulan pada minggu lalu. Emas masih berada pada 2.5 bulan arah turun pada grafik harian.

Emas berjangka Comex bulan Agustus terakhir turun $0.30 per ons pada $1,270.40. Perak Comex bulan Juli terakhir diperdagangkan turun $0.054 pada $16.405 per ons

Emas berakhir turun pada permulaan minggu perdagangan yang baru, meskipun berhasil pulih dari kerugian awal dan sekarang memegang teritori yang netral disekitar area $1270.

Kenaikan dalam permintaan dolar AS terlihat tetap sebagai faktor kunci yang menyebabkan tekanan turun yang baru atas komoditi yang berdenominasi dolar AS seperti emas. Setelah kenaikan awal, metal kembali berada pada tekanan jual yang baru dan menyentuh kerendahan harian dekat area $1265.

Namun, ketegangan perang dagang dunia, membawa kepada gelombang perdagangan yang anti resiko global yang baru, sebagaimana yang digambarkan oleh sentimen yang melemah disekitara pasar saham, menopang daya tarik metal berharga yang safe-haven dan membantu membatasi penurunan lebih lanjut.

Di dalam perkembangan terbaru sehubungan dengan perdagangan, Presiden AS Donad Trump mengancam untuk mengeskalasi perang dagang dengan mengenakan tarif 20% atas impor mobil Eropa. Trump juga berencana untuk menghalangi banyak perusahaan Cina untuk berinvestasi pada perusahaan tehnologi AS dan memblokir ekspor tambahan tehnologi ke Beijing, sebagaimana yang dilaporkan oleh Wall Street Journal pada hari Minggu.

Sentimen anti resiko jelas terlihat pada penurunan yang terus berlangsung pada imbal hasil obligasi Treasury AS.

Dinamika fundamental menunjukkan emas masih akan tetap berada dibawah tekanan sampai ada pembalikan arah yang nyata dari sentimen dolar AS. Garis support berada disekitar $1,265, dengan gerakan keatas dibatasi pada area $1,278.

Sentimen resiko pasar yang lebih luas dan dinamika harga USD kemungkinan berlanjut menjadi kunci penentu dari pergerakan komoditas dengan absennya rilis data pengerak pasar dari Amerika Serikat.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here