Market Outlook, 9-13 July 2018

1209

(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu pasar modal di Indonesia masih melemah sebagian besar tertekan pelemahan mata uang Rupiah kekuatiran perang perdagangan. Secara mingguan IHSG berada pada level 5,694.91. Untuk minggu berikutnya (9–13 Juli) IHSG berpeluang naik dengan menguatnya bursa Wall Street dan mata uang Rupiah. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di posisi 5595 dan kemudian 5550, sedangkan resistance level di 5795 dan kemudian 5875.

Mata uang rupiah secara mingguan menguat ke level Rp14,342. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,415 dan 14,491, sementara support di level 14,212 dan 14,130.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa data persediaan minyak mentah minggual EIA AS pada Rabu malam; data Inflation Rate Juni AS pada Kamis malam; data Michigan Consumer Sentiment Juli pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris:berupa data Balance of Trade Mei Jerman pada Senin siang; Balance of Trade Mei Inggris dan ZEW Economic Sentiment Index Juli Jerman pada Selasa sore; ECB Monetary Policy Meeting Accounts Zona Eropa pada Kamis sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa dara NAB Business Confidence Juni Australia dan Inflation Rate YoY Juni Tiongkok pada Selasa pagi; data Westpac Consumer Confidence Juli Australia pada Rabu pagi; data Balance of Trade, Export, Import Juni Tiongkok pada Jumat pagi.

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang Dollar melemah dengan menguatnya mata uang utama lainnya seperti Euro dan tertekan perang dagang AS yang terus berlanjut, dimana indeks dolar AS secara mingguan turun tipis 0,54 persen pada 93.96. Sementara itu, pekan lalu Euro terhadap Dollar terpantau menguat ke 1.1743 terdukung data aktifitas bisnis Jerman yang menguat. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.1672 dan 1.1607, sementara resistance pada 1.1820 dan kemudian 1.1923.

Poundsterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.3282 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3346 dan kemudian 1.3398, sedangkan support pada 1.3203 dan 1.3125. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 110.44. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 110.66 dan 110.86, serta support pada 110.00 serta level 109.62. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7424. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7494 dan 0.7567, sementara support level di 0.7383 dan 0.7302.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menurun dengan kekuatiran perang dagang AS dengan China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau melemah ke level 21788. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 22216 dan 22711, sementara support pada level 21278 dan lalu 20737. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir merosot ke level 28313. Minggu ini akan berada antara level resistance di 28830 dan 29359, sementara support di 27815 dan 27326.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau mengalami penguatan. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat ke level 24456, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 24646 dan 24813, sementara support di level 24266 dan 24084. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 2760, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2810 dan 2871, sementara support pada level 2719 dan 2691.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat terpicu pelemahan dolar AS, sehingga membawa naik harga emas spot ke level $1254.64 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1269 dan berikut $1276, serta support pada $1246 dan $1237.

Untuk memperoleh keuntungan dalam investasi, memang mau tidak mau harus mencermati sentiment yang dapat mempengaruhi pasar. Pergerakan pasar dan perkembangan ekonomi di AS, banyak mempengaruhi pergerakan pasar secara global. Sedangkan pergerakan pasar dan perkembangan ekonomi di China juga dapat mempengaruhi pergerakan di Asia dan Eropa. Dua negara kekuatan besar ekonomi ini memang selalu menjadi perhatian pasar. Karena itu Anda para investor dapat memperhatikan dan melihat perkembangan dua negara ekonomu besar di vibiznews.com, website investasi yang menyajikan sumber dan informasi akan menemani Anda pembaca setia Vibiznews. Selamat berkarya! Kesuksesan menjadi bagian Anda.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here