Harga Biji-bijian Mixed Pada Akhir Minggu Pasca Laporan USDA

721

(Vibiznews – Commodity) – Harga biji-bijian mixed dengan turunnya harga kedelai dan harga jagung sedangkan harga gandum meningkat. Harga kedelai turun karena turunnya ekspor akibat perang dagang antara AS dan Cina. Harga jagung turun karena turunnya produksi etanol.

Harga Kedelai November turun 15 sen menjadi $8.342 per bushel.
Laporan Ekspor dari USDA dari persediaan lama naik 20 mbu karena naiknya pengiriman pada minggu terakhir. Kenaikan dari area penanaman di Brazil sebesar 120.5 MMT. Ekspor ke Cina selama bulan Juni totalnya 8.7 MMT turun 10.1% dari bulan Mei.

Cina akan mengalihkan pembelian kedelainya ke Brazil, walaupun harganya lebih mahal $1.5 , Cina akan membayar untuk mengantisipasi perang dagang antara Cina dan AS. Produksi Brazil meningkat menjadi 119.5 MMT menurut USDA sementara menurut CONAB produksi 2.55 MMT (93.7 juta bushel), sementara itu Argentina negara penghasil kedelai ke tiga dunia mengalami kesulitan panen sehingga produksinya tidak dapat menyaingi Brazil untuk dikirim ke Cina.

Harga jagung Desember turun 4 ½ sen menjadi $3.54 ¾ perbushel.
Ekspor jagung persediaan lama menurut USDA meningkat 100 mbu menjadi 2.400 bbu dan untuk persediaan baru naik 125 mbu menjadi 2.225 bbu. Terjadi penurunan penggunaan jagung untuk etanol sebesar 50 mbu untuk tahun 2018/2019 tetapi meningkat 25 mbu dari 2017/2018.

Harga gandum September meningkat 12.5 sen menjadi $4.97 per bushel.
Persediaan gandum turun 164 mbu menjadi 417 mbu, sedangkan HRS naik 92 mbu menjadi 283 mbu. Produksi Argentina menjadi 20 MMT. Sedangkan produksi Rusia menurut Departemen Pertanian Rusia akan memproduksi 64.4 MMT sedangkan menurut USDA 67 MMT.

Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here