(Vibiznews – Commodity) Harga Emas stabil pada akhir perdagangan Selasa dinihari (17/07) karena permintaan fisik yang lemah dan harapan suku bunga AS yang lebih tinggi membebani, diimbangi dengan pelemahan dolar AS.
Harga emas spot LLG melemah 0,04 persen pada $ 1,240.76 per ons.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun $ 1,50 pada $ 1,239.70.
Mata uang AS yang lebih rendah membuat emas dalam denominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, yang biasanya meningkatkan permintaan bullion. Namun, permintaan fisik yang rendah di negara-negara konsumen emas China dan India dan harapan lanjutan dari Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga menekan emas, kata para pedagang.
Perekonomian China tumbuh lebih lambat pada kuartal kedua karena upaya Beijing untuk menahan aktivitas utang, sementara pertumbuhan produksi pabrik Juni melemah ke level terendah dalam dua tahun.
Impor emas India turun untuk bulan keenam pada bulan Juni menjadi 44 ton karena penurunan rupee mengangkat harga lokal ke tertinggi dalam hampir 21 bulan, membatasi permintaan.
Dolar AS turun karena investor mengurangi kembali posisi panjang pada dolar AS dan menyeimbangkan posisi mereka menjelang kesaksian kongres pertama Ketua Fed Jerome Powell pada hari Selasa. Dia diperkirakan akan mengulangi pengetatan kebijakan moneter bertahap The Fed.
Perak naik 0,06 persen pada $ 15,799. Platinum tergelincir 0,27 persen pada $ 823,50. Palladium turun 2,13 persen pada $ 917,00, sebelumnya merosot ke $ 914,75, terendah sejak 9 April. Analis memperkirakan harga palladium tetap didukung.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi naik jika pelemahan dolar AS berlanjut. Harga emas diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,243-$ 1,245, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,239-$ 1,237.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group
