(Vibiznews-Commodity) Harga emas berada dibawah tekanan dengan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell memberikan signal yang pasti di dalam testimoninya dihadapan Senat AS.
Sebagaimana yang diperkirakan Powell tetap memandang bagus mengenai perekonomian AS, dengan mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS telah solid sebegitu jauh pada tahun ini.
Powell mengatakan,”Data terakhir menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua jauh lebih kuat daripada kuartal pertama. Kecepatan pertumbuhan yang solid sebegitu jauh pada tahun ini didasarkan pada beberapa faktor. Kenaikan pekerjaan yang kuat, meningkatnya penghasilan setelah pajak, dan optimisme diantara para rumah tangga telah menaikkan belanja konsumen pada bulan-bulan belakangan ini.”
Sebagaimana yang telah diperkirakan juga, Powell memberikan signal bahwa bank sentral akan terus menaikkan tingkat bunga secara bertahap dengan menormalkan kebijakan moneter dan mengurangi neracanya.
Powell mengatakan FOMC percaya bahwa sekarang ini, cara yang terbaik kedepannya adalah dengan terus menaikkan tingkat bunga secara bertahap. Dia berkata,”Kami sadar bahwa, pada sisi lain, menaikkan tingkat bunga terlalu pelan bisa membawa kepada inflasi yang tinggi atau ekses pasar keuangan. Sebaliknya, jika kami menaikkan tingkat bunga dengan terlalu cepat, ekonomi bisa melemah dan inflasi bisa berjalan secara persisten dibawah target kita.
Emas membalikkan penurunan pada sesi Asia di area $1237.50 dan bergerak naik kembali ke posisi sebelum turun, disekitar $1240 pada awal sesi Amerika Serikat. Namun beberapa menit menjelang testimoni dari Gubernur Federal Reserve Jeremy Powell di depan Senat AS, harga emas kembali turun tajam. Emas berjangka bulan Agustus terakhir diperdagangkan pada $1,232.70 per ons, turun 0.57% pada hari Selasa kemarin.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido