(Vibiznews – Index) Bursa Saham AS ditutup turun tipis pada akhir pekan dengan hasil kuartalan yang kuat dari beberapa perusahaan AS seperti Microsoft dan Honeywell, mengimbangi pernyataan Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif terhadap barang-barang China.
Indeks S & P 500 tergelincir 0,1 persen menjadi 2.801,83, dengan penurunan sektor real estate dan utilitas.
Indeks Dow Jones turun hanya 6,38 poin menjadi 25.058,12 karena kerugian dalam peningkatan offset IBM di Microsoft.
Indeks Nasdaq turun 0,1 persen menjadi ditutup pada 7,820.20.
Untuk minggu ini, S & P 500 dan Nasdaq ditutup sedikit lebih rendah sementara Dow naik 0,1 persen untuk mengirim kenaikan beruntun tiga minggu pertama sejak Januari.
Microsoft melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan pada hari Kamis setelah penutupan dan mengeluarkan panduan pendapatan yang kuat. Saham perusahaan naik 1,8 persen dan mencapai rekor. Saham Honeywell juga naik 3,8 persen karena pendapatan dan pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan.
General Electric juga melaporkan laba yang lebih kuat dari perkiraan, tetapi masih mewakili penurunan 30 persen dari tahun ke tahun. Saham turun kembali 4,4 persen.
Sejauh ini, sekitar 16,4 persen perusahaan S & P 500 telah merilis hasil kuartalan terbaru mereka, dengan 83 persen di antaranya melampaui ekspektasi analis, menurut FactSet. Wall Street memiliki ekspektasi tinggi untuk musim laba ini, dengan analis memperkirakan pertumbuhan laba 20 persen, kata FactSet.
Trump juga mengatakan keuntungan kuat di pasar saham sejak pemilihannya memberinya kesempatan untuk mengobarkan perang dagang, dengan catatan: “Kami bermain dengan uang bank.”
S & P 500 naik 31 persen sejak kemenangan Trump pada 2016 hingga Kamis. Kenaikan pasar telah melambat tahun ini karena peemrintah Trump menerapkan tarif baru pada negara-negara dengan S & P 500 naik 4,9 persen untuk 2018 hingga Kamis. Tarif telah menimbulkan kekhawatiran di pasar tentang potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Pemerintah Trump telah mengenakan tarif atas barang-barang senilai $ 34 miliar yang berasal dari China, yang mana China telah membalasnya dengan tarif mereka sendiri. Trump sebelumnya juga mengancam akan mengenakan retribusi barang senilai $ 200 miliar.
Dolar AS jatuh setelah tweet, diperdagangkan turun 0,8 persen terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya. Trump mengatakan kepada CNBC dalam hal yang sama dia tidak senang tentang kenaikan suku bunga the Fed.
Minggu ini akan dirilis data ekonomi AS yang sebagian besar diindikasikan meningkat yaitu Existing Home Sales Juni, Durable Goods Orders Juni, GDP Growth Rate Q2 yang semuanya diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street berpotensi meningkat jika data ekonomi terealisir meningkat dan laporan laba emiten yang positif dapat menguatkan bursa Wall Street.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group