(Vibiznews-Commodity) Emas telah berada pada tekanan utama dan kehilangan nilainya sejak bulan April tahun ini ketika metal berharga kuning diperdagangkan ke nilai paling tinggi pada tahun ini dan mulai dijual. Sejak saat itu kita bisa katakana emas telah terjun bebas.
Sejak bulan Januari tahun ini, emas telah berusaha menembus ketinggian yang dicapai pada bulan September 2017 tanpa hasil pada tiga kali kesempatan. Namun, selama aksi jual terakhir ini, penurunan harga emas telah lebih daripada 10%, yang membuat penurunan pasar saat ini benar-benar merupakan suatu koreksi.
Koreksi yang telah membawa harga pada hari Jumat dari ketinggian $1,370 ke kerendahan “intraday” di $1,210.70 (kontrak Comex bulan Agustus), penurunan kurang lebih $160. Mayoritas dari penurunan harga emas belakangan bisa secara langsung dihubungkan dengan penguatan dolar AS. Sejak bulan Januari tahun ini indeks dolar AS telah mendapatkan keuntungan hampir 7% dalam nilainya.
Karena kita memasang emas berpasangan dengan dolar AS, keuntungan sebesar 7% dari menguatnya dolar AS memiliki korelasi yang dalam persentase yang sama dengan penurunan emas. Sisa 3% dari penurunan harga emas disebabkan oleh tekanan jual di pasar.
Baru-baru ini, pernyataan yang dibuat oleh Gubernur Fed Jerome Powell mengindikasikan sikap yang lebih “hawkish” dengan Bank Sentral meneruskan normalisasi dari kebijakan moneter kuantitatifnya. Testimoni yang terbarunya menunjukkan bahwa mereka akan mengimplementasikan kenaikan tingkat bunga totalnya sebanyak 4 kali dan akan meneruskannya setiap tiga bulan setelah itu.
Meskipun harga emas berada pada titik terendah pada tahun ini, aksi jual pada hari Jumat minggu lalu diganggu oleh pernyataan Presiden Trump di dalam interview dengan CNBC. Dia menyatakan ketidakpuasannya dengan tindakan Bank Sentral baru-baru ini, mengatakan bahwa dia tidak bergairah dengan kenaikan tingkat bunga AS. Kebanyakan dari penurunan harga emas sebelumnya menguap pada saat komentar dari Presiden Donald Trump mendorong dolar AS jauh dari ketinggian selama “intraday”. Dia mengatakan bahwa matauang yang kuat membuat ketidak untungan bagi AS.
Walaupun emas diperdagangkan lebih rendah selama seminggu yang lalu, aktifitas perdagangan emas pada hari Jumat minggu lalu menghasilkan kenaikan harga yang cukup lumayan ditutup naik US$7. Emas berjangka Comex bulan Agustus ditutup pada $1,231.
Keindependenan dari Federal Reserve adalah tidak perlu dipertanyakan. Dengan demikian kita tidak akan berharap the Fed akan melakukan deviasi dari kebijakan moneter sekarang ini karena pernyataan dari Presiden AS. Karenanya kemungkinan the Fed akan tetap diam pada jalurnya dan kita akan tetap melihat dolar AS bertambah kuat menekan emas turun lebih lanjut.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido