(Vibiznews – Commodity) – Mengakhiri perdagangan bursa komoditas berjangka internasional pekan lalu, harga gula di ICE New York ditutup naik demikian juga secara mingguan alami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan harga gula secara mingguan naik 1,5 persen yang merupakan kenaikan mingguan tertinggi sejak akhir bulan Mei lalu.
Naiknya harga gula terjadi pada 2 sesi perdagangan terakhir oleh bangkitnya kembali nilai mata uang Brasil dan anjloknya dollar AS. Selain itu juga dari sisi fundamental produsen gula Brasil, produksi gula negeri tersebut di tahun 2018/19 diproyeksikan turun menjadi 28 juta ton dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 31 juta ton karena kekeringan dan produksi etanol tinggi.
Akhir perdagangan pekan lalu harga gula berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Oktober di ICE New York naik 0,15 sen atau 1,4 persen dari posisi akhir perdagangan sebelumnya ke posisi $11,12 per pound. Pekan lalu pergerakan harga sangat sempit.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, harga gula berjangka yang diperdagangkan di bursa New York diperkirakan bergerak di kisaran resisten $11,30 hingga $11,85 dan jika terjadi perubahan arah akan menuju kisaran support $10,90 hingga $10,05.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang