(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu pasar modal di Indonesia tergerus sejalan dengan melemahnya bursa Asia oleh sentimen amblasnya mata uang yuan. Secara mingguan IHSG ditutup melemah ke level 5,872.780. Untuk minggu berikutnya (23-27 Juli) IHSG masih dalam area wait and see namun peluang menguat dimungkinkan walau agak terbatas. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di posisi 5822 dan kemudian 5695, sedangkan resistance level di 5961 dan kemudian 6150.
Mata uang rupiah secara mingguan melemah ke level Rp14,455 oleh ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga the Fed meskipun pekan lalu agak terkoreksi secara teknikal. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,540 dan 14,600, sementara support di level 14,333 dan 14,298.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
- Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Existing Home Sales pada Senin malam; disambung dengan rilis Crude Oil Inventories pada Rabu malam; berikutnya data Core Durable Goods Orders m/m pada Kamis malam; diakhiri dengan rilis Advance GDP q/q.
- Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Flash Manufacturing PMI pada Selasa sore; selanjutnya rilis pengumuman Main Refinancing Rate dari ECB pada Kamis sore yang diperkirakan bertahan di level 0.00%.
- Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data CPI q/q Australia pada Rabu pagi.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang Dollar agak terkoreksi dari tren penguatannya karena harapan kenaikan suku bunga AS lebih lanjut pada bulan mendatang, dimana indeks dolar AS secara mingguan melemah tipis ke 94.45. Sementara itu, pekan lalu Euro terhadap Dollar terpantau menguat ke 1.1720 tertekan peningkatan inflasi AS dan ketegangan perdagangan. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.1574 dan 1.1526, sementara resistance pada 1.1790 dan kemudian 1.1851.
Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.3130 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3292 dan kemudian 1.3362, sedangkan support pada 1.2957 dan 1.2773. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 111.43. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 113.13 dan 113.50, serta support pada 110.76 serta level 110.28. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah tipis ke level 0.7416. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7441 dan 0.7483, sementara support level di 0.7310 dan 0.7302.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah oleh melorotnya nilai mata uang yuan ke level setahun terendahnya dan tertahannya gerakan bursa Wall Street. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau melemah terbatas ke level 22545. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 22945 dan 23010, sementara support pada level 21740 dan lalu 21460. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 28146. Minggu ini akan berada antara level resistance di 28948 dan 29956, sementara support di 27278 dan 26880.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau mengalami sedikit penguatan, di mana laporan earnings yang kuat sejumlah emiten besar tertahan isyu perang dagang terhadap produk-produk China. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat tipis ke level 25051.76, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 25210 dan 25402, sementara support di level 24659 dan 24146. Index S&P 500 minggu lalu agak flat di level 2801.56, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2816 dan 2872, sementara support pada level 2770 dan 2710.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah terpicu oleh tren penguatan dolar AS, sehingga harga emas spot turun ke level $1231.28 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1248 dan berikut $1265, serta support pada $1211 dan $1204.
Dinamika pasar terus bergerak secara aktif, naik turun di pasar investasi. Perang perdagangan antara AS-China, tekanan ekonomi di zona Eropa, isyu perang mata uang, dan lain sebagainya. Itu yang ramai terjadi dalam pasar financial global dan domestik. Kalau Anda tidak punya banyak kesempatan untuk mengikuti dan mengertikan pergerakan pasar demikian, Vibiznews.com dapat membantu Anda sepenuhnya serta memanfaatkannya untuk keputusan investasi yang lebih akurat. Terima kasih telah bersama kami karena mengingat kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido