(Vibiznews-Commodity) Harga emas membukukan keuntungan harian terbesar di dalam 3 minggu dengan dolar AS jatuh, mendorong daya tarik dari alternatif anti-aman yang dilambangkan oleh metal kuning. Namun ditutup dengan sedikit lebih rendah pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat. Kedua metal berharga tidak jauh diatas dari 12 bulan terendah. Emas berjangka bulan Agustus terakhir diperdagangkan turun $1.60 per ons pada 1.229.60. Perak Comex bulan September terakhir diperdagangkan turun $0.049 pada $15.50 per ons.
“Greenback” terpukul selama dua hari oleh komentar dari Presiden AS Donald Trump dan hasil pertemuan tingkat tinggi G20 di Argentina.
Para menteri keuangan G20 berkumpul di Buenos Aires pada tanggal 22 Juli untuk mendiskusikan pertumbuhan global dan stabilitas. Pertemuan tingkat tinggi ini dimulai dengan awan gelap dari antogonisme ekonomi yang dikembangkan oleh tuduhan atas manipulasi matauang dan pengenaan pajak impor dan tarif oleh pemerintahan Trump. Pertumbuhan global tetap kuat tetapi kurang sinkron dan menghadapi lebih banyak resiko daripada sebelumnya, dan pasar “emerging” khususnya menghadapi resiko besar dari arus keluarnya modal dan volatilitas pasar, terutama karena meningkatnya ketegangan perdagangan. Menteri keuangan Perancis Bruno Le Maire menyatakan bahwa AS perlu kembali kepada yang beralasan dan memparalelkan tindakan perdagangan yang unilateralnya sebagai hokum rimba. Sebagai respon terhadap permintaan dari menteri keuangan AS akan konsesi dari Uni Eropa, Bruno menegaskan,”Kami menolak untuk bernegosiasi dengan pistol pada kepala kami”.
Komunike setelah pertemuan G20 menyoroti keprihatinan yang luas namun tidak memberikan jalan keluar yang jelas dari resolusi mereka, yang membuat sentimen investor naik membumbung tinggi. Penurunan terhadap imbal hasil obligasi akibat dari hal ini memberikan dukungan lebih jauh terhadap harga emas.
Analis dari sekurita TD menyarankan untuk memegang posisi beli atas emas, dengan mereka memperkirakan dolar yang melemah dan pembalikan arah yang melambungkan metal kuning.
“Momentum USD yang kuat mulai kehilangan daya dorongnya dengan pernyataan baru-baru ini dari Presiden Trump yang menuduh partner dagang Amerika memanipulasi matauang mereka dan kritiknya yang bertentangan dengan tradisi atas kebijakan Federal Reserve yang memberikan katalisator untuk faktor fundamental. Hal ini akan membantu mendeflasikan indeks matauang DXY, yang mengukur kekuatan USD terhadap sekeranjang matauang utama dunia, yang selama ini telah menjadi faktor yang negatif terhadap emas.”
Namun, secara tehnikal postur dari pada emas masih sepenuhnya “bearish” dalam jangka pendek. Harga emas sempat terkoreksi naik lebih tinggi setelah mengetest batas “support” di 1,217.29. Kenaikan diatas batas “support” menemui “resistance” di 1,236.66 yang membuka pintu kearah test berikutnya di area 1,260.80-1,2666.44. Sebaliknya apabila terjadi penurunan dibawah “support” awal akan menghadapi “support” berikutnya di 1,202.28.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido