(Vibiznews – Commodity) – Setelah harga gula yang diperdagangkan di bursa komoditi berjangka internasional akhir pekan lalu menembus posisi harga tinggi dalam 4 hari perdagangan dan secara mingguan tertinggi sejak akhir bulan Mei lalu, di awal pekan ini harga terkoreksi.
Penutupan bursa ICE New York pada Selasa (24/07), harga gula berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Oktober turun 0,04 sen atau 0,3 persen dari posisi akhir perdagangan sebelumnya ke posisi $11,08 per pound. Turunnya harga gula dikarenakan anjloknya kembali mata uang Brasil. Namun terjadi kenaikan pada harga gula putih yang naik $ 3,30 atau 1,0 persen menjadi $ 325,50 per ton.
Namun di awal perdagangan harga sempat naik dikarenakan sentimen kekhawatiran pasar akan kondisi cuaca di Brasil yang kurang baik dan membahayakan hasil panen negara produsen utama gula tersebut. Sentimen anjloknya Real Brasil lebih dominan mempengaruhi harga gula sekalipun dollar AS sedang terpukul.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, harga gula berjangka yang diperdagangkan di bursa New York diperkirakan bergerak di kisaran support $11,00 hingga $10,05 dan jika terjadi perubahan arah positif akan naik menuju kisaran resisten $11,35 hingga $12,05 .
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang