Laporan Pertumbuhan Tanaman Biji-bijian Memicu Harga Biji-bijian Turun

955

(Vibiznews – Commodity) – Harga biji-bijian mixed kedelai dan gandum mengalami penurunan, sedangkan harga jagung naik sedikit, keadaan tanaman di ladang kedelai dan gandum dalam keadaan yang baik yang akan meningkatkan panen kedelai dan gandum sehingga persediaan akan banyak membuat harga turun. Harga jagung meningkat karena ekspor jagung membaik dibanding dengan komoditas biji-bijian yang lain.

Harga jagung Desember naik 2 ¼ sen menjadi $3.7 ¼ per bushel.
Laporan ekspor menunjukkan 1.313 MMT jagung sudah dikirimkan minggu ini sampai 19/7, naik 4.14% dari minggu sebelumnya dan lebih tinggi 33.55% dari tahun lalu dengan periode yang sama.

Jagung yang di ekspor ke Cina pada bulan Juni sebesar 520,000 MT, naik 34.6% dari tahun lalu. NASS melaporkan bahwa pertumbuhan tanaman jagung baik sebesar 72% dalam kondisi sangat baik, 81% sudah berbunga diatas normal seharusnya 62% berbunga pada periode ini.

Harga kedelai Nopember turun 2 sen menjadi $8.62 ¾ perbushel.

Cina membatalkan impor kedelai dari USA sebesar 165,000 MT untuk pengiriman 2018/2019. Ekspor yang dikirim pada minggu ini sebesar 722,048 MT sampai 19 Juli, lebih besar 13.26% dari minggu lalu dan 12.5% lebih tinggi dari tahun lalu pada periode yang sama.
Produksi kedelai Brazil di tahun 2017/18 diperkirakan antara 0.3 MMT sampai 118.7 MMT sedangkan ekspor diperkirakan 1.4 MMT sampai 73.5 MMT.

USDA juga melaporkan 70% tanaman kedelai di ladang dalam keadaan baik, hanya 8% dari ladang kedelai kondisinya sangat buruk. Tanaman kedelai yang sudah berbunga sebesar 78% , masih diatas rata-rata lima tahun 63% berbunga pada periode yang sama.

Harga gandum September di CBOT turun 2 ¼ sen menjadi $5.13 ¾ per bushel.

Laporan USDA menunjukan bahwa ekspor gandum mingguan sampai 19 Juli sebesar 397, 862 MT turun 15.62% dari minggu lalu dan turun 21.07% dari tahun lalu pada periode yang sama. The Rosario Grain Exchange memperkirakan produksi gandum Argentina 2018/2019 totalnya 20 MMT.

Laporan dari NASS mengatakan 80% dari gandum musim dingin sudah di panen, masih diatas rata-rata normal lima tahun. Gandum musim semi sudah dipanen 96% dibanding 95% pada tahun lalu dan 83% secara rata-rata. Keadaan tanaman gandum musim semi 79% dalam keadaan baik, turun 1% dari tahun lalu.

Cuaca yang buruk di Eropa membuat ladang gandum produksinya berkurang, ini menjadi peluang bagi AS untuk mengambil pelanggan dari Eropa.

Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here