(Vibiznews – Commodity) – Naiknya kurs Real Brasil terhadap dollar AS membuat harga komoditas asal negara tersebut bergerak naik setelah perdagangan hari sebelumnya menurun. Melajunya harga gula cukup signifikan pada perdagangan sesi Amerika semalam selain dipicu oleh kenaikan Real Brasil juga menerima sentimen dari kekhawatiran pasar akan cuaca kering di negeri tersebut.
Kondisi cuaca yang kering yang panjang ini tidak seperti biasanya yang terus berlanjut sejak bulan Mei. Pasar khawatir kondisi cuaca yang kering ini akan membahayakan produksi tebu di tahun yang akan datang.
Penutupan bursa ICE New York pada Rabu (25/07), harga gula berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Oktober naik 0,11 persen atau 1 persen dari posisi akhir perdagangan sebelumnya ke posisi $ 11,19 per pound. Perdagangan sebelumnya sangat terpengaruh dengan sentimen turunnya Real Brasil diandingkan dengan sentimen kondisi cuaca di Brasil.
Kenaikan harga juga terjadi pada gula putih berjangka, terpantau akhir perdagangan harga gula putih naik $ 2,10 atau 0,7 persen menjadi $ 326,10 per ton.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, harga gula berjangka yang diperdagangkan di bursa New York diperkirakan bergerak turun kembali jika dollar AS bergerak naik terus. Harga akan bergerak pada kisaran support $11,05 hingga $10,35 dan jika terjadi perubahan arah positif akan naik menuju kisaran resisten $11,30 hingga $12,05 .
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang