Market Outlook 30 July – 3 August 2018

1169

(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu pasar modal di Indonesia menguat sepanjang pekan sejalan dengan menanjaknya bursa kawasan Asia di tengah meredanya tensi perang dagang. Secara mingguan IHSG ditutup menguat ke level 5,989.140. Untuk minggu berikutnya (30 Juli- 3 Agustus) IHSG masih berpeluang melanjutkan tren penguatan dengan memerhatikan situasi bursa kawasan juga. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di posisi 5925 dan kemudian 5842, sedangkan resistance level di 6116 dan kemudian 6220.

Mata uang rupiah secara mingguan menguat terbatas ke level Rp14,413 sekalipun dollar perlahan kembali menanjak di pasar global. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,560 dan 14,620, sementara support di level 14,298 dan 14,150.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis data CB Consumer Confidence pada Selasa malam; disambung dengan rilis ADP Non-Farm Employment Change, ISM Manufacturing PMI, dan Crude Oil Inventories pada Rabu malam; berikutnya pengumuman Federal Funds Rate pada Kamis dini hari yang diperkirakan bertahan di level 2.0%; diakhiri dengan data Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate serta ISM Non-Manufacturing PMI pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing PMI Inggris pada Rabu sore; selanjutnya rilis pengumuman Official Bank Rate dari BOE pada Kamis sore yang diperkirakan menguat ke level 0.75%.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis pengumuman BOJ Policy Rate pada pada Rabu pagi yang diperkirakan bertahan pada negative interest rate di level -0.10%.

 

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar kembali menguat masih didorong sentiment harapan kenaikan suku bunga AS lebih lanjut pada bulan-bulan mendatang, dimana indeks dolar AS secara mingguan menguat tipis ke 94.65. Sementara itu, pekan lalu Euro terhadap Dollar terpantau melemah ke 1.1657 tertekan peningkatan inflasi AS dan ketegangan perdagangan. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.1574 dan 1.1526, sementara resistance pada 1.1790 dan kemudian 1.1851.

Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.3105 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3292 dan kemudian 1.3362, sedangkan support pada 1.2957 dan 1.2773. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 111.02. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 113.13 dan 113.50, serta support pada 110.76 serta level 110.28. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah tipis ke level 0.7400. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7441 dan 0.7483, sementara support level di 0.7310 dan 0.7302.

 

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat oleh rebound-nya nilai mata uang yuan dari posisi setahun terendahnya dan bangkitnya bursa kawasan China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 22655. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 22945 dan 23010, sementara support pada level 22340 dan lalu 21740. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 28766. Minggu ini akan berada antara level resistance di 28948 dan 29956, sementara support di 27715 dan 27278.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau mengalami penguatan di antaranya terdorong oleh data menanjaknya ekonomi U.S. secara signifikan di kuartal dua. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat ke level 25443.05, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 25582 dan 25800, sementara support di level 24979 dan 24659. Index S&P 500 minggu lalu agak flat di level 2818.48, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2847 dan 2872, sementara support pada level 2794 dan 2770.

 

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah terbatas terpicu oleh baliknya penguatan dolar AS, sehingga harga emas spot turun ke level $1222.55 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1248 dan berikut $1265, serta support pada $1211 dan $1204.

 

Bagi Anda yang mungkin baru kembali beraktivitas dalam dinamika pasar investasi disarankan untuk pelajarilah dahulu situasi pasar secara hati-hati. Sikap “hati-hati” adalah kata kunci dalam berivestasi. Investasi itu bukan asal tebak, untung-untungan, atau sikap ‘semoga kali ini benar’. Investasi seutuhnya meliputi analisis, pengetahuan, pengalaman, pendalaman isyu, modal yang memadai, manajemen risiko, penguasaan psikologi, serta juga intuisi professional. Kombinasi ini semua membuat investor sukses berkarakteristik kehati-hatian. Hati-hati tetapi berani mengambil keputusan sesuai dengan pertimbangan matangnya. Kalau perlu bantuan, gabung saja lagi dengan kami yang adalah partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here